20 Teman Tuli di Wonosobo Ikut Literasi Tular Nalar

20 Teman Tuli di Wonosobo Ikut Literasi Tular Nalar

KELAS. Sebanyak 20 teman tuli Wonosobo mengikuti kegiatan Kelas Ayo Bareng Tular Nalar di Sekolah Donbosco, Wonosobo-AGUS SUPRIYADI-WONOSOBO EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Sebagai langkah awal mendorong literasi digital yang lebih inklusif dan ramah disabilitas, 20 teman tuli Wonosobo antusias mengikuti kegiatan Kelas Ayo Bareng Tular Nalar di Sekolah Donbosco, Wonosobo, beberapa waktu lalu.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Mafindo Wonosobo, Komunitas Tuli, dan Forum Ramah Disabilitas Universitas Muhammadiyah Magelang.

Selain itu, kegiatan ini juga didukung perwakilan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.

BACA JUGA:BPJamsostek Jamin Perlindungan Pekerja Disabilitas

Kegiatan yang dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman komunitas tuli terhadap manfaat dan risiko dunia digital, termasuk isu hoaks, penipuan daring, dan keamanan data pribadi ini, menghadirkan fasilitator tuli yang dalam penyampaian materi menggunakan bahasa isyarat, sehingga kelas ini menjadi ruang belajar yang inklusif dan partisipatif. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Wonosobo, Fahmi Hidayat, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam membangun masyarakat digital yang inklusif.

Dimana, peserta diajak berinteraksi melalui permainan kelompok bertema digital yang menyenangkan, memperkuat pemahaman sekaligus membangun semangat kolaborasi.

BACA JUGA:Peringati Hari Disabilitas, IDW Berharap Kaum Difabel Mampu Berkarya

“Di era digital yang serba cepat ini, akses terhadap informasi tidak boleh meninggalkan siapa pun, termasuk saudara-saudara kita dari komunitas tuli," katanya.

Menurutnya, pemkab Wonosobo sangat mendukung inisiatif seperti ini karena sejalan dengan semangat untuk membangun transformasi digital yang merata dan berkeadilan.

Ditambahkan, literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan memilah informasi, mengenali potensi bahaya di dunia maya, serta membangun kesadaran akan hak dan keamanan digital.

BACA JUGA:Peringati Hari Disabilitas Internasional, Hilangkan Hambatan Wujudkan Masyarakat Inklusi

“Penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk mendapatkan ruang belajar yang setara agar mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku aktif dan kritis di ruang digital,” tambahnya.

Fahmi berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan menjangkau komunitas disabilitas lainnya di berbagai wilayah Wonosobo, demi mewujudkan visi Kabupaten Wonosobo sebagai daerah yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: wonosobo ekspres

Berita Terkait