Ribuan Warga Hadiri Kantor Gubernur Jateng, Bersholawat Bareng Majelis Azzahir Peringati 100 Hari Luthfi-Yasin
SHOLAWAT. Jateng Bersholawat dalam rangka memperingati 100 hari kepemimpinan pasangan Gubernur Jateng Luthfi-Yasin bersama Majelis Azzahir yang dipimpin Habib Ali Zainal Abidin Assegaf di Kantor Gubernuran dipenuhi ribuan warga.-IST-MAGELANG EKSPRES
SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Ribuan warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah memadati halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Minggu (1/6) malam.
Mereka hadir untuk mengikuti kegiatan 'Jateng Bersholawat' bersama Majelis Azzahir yang dipimpin Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.
Selain menjadi bagian dari peringatan Hari Lahir Pancasila, acara ini juga menjadi momentum 100 hari kepemimpinan pasangan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
BACA JUGA:100 Hari Kerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, 38 Program Terlaksana dan 73 Teranggarkan
Dua pemimpin Jawa Tengah itu pun hadir langsung bersama jajaran pejabat, seperti Sekda Jateng Sumarno, serta sejumlah bupati dan walikota dari berbagai kabupaten/kota.
Tausiyah disampaikan oleh Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, ulama muda asal Kediri.
Dalam sambutannya, Gubernur Luthfi mengatakan bahwa pentingnya kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah.
BACA JUGA:100 Hari Luthfi–Yasin: Aturan Pesantren Diterbitkan, Tunjangan Guru Dicairkan
"Setiap daerah punya potensi dan tantangan yang berbeda. Dengan penduduk sekitar 37 juta, persoalan tak bisa diselesaikan sendiri-sendiri," kata Luthfi.
Ia juga menyampaikan filosofi Jawa yang menjadi pegangan mereka dalam memimpin.
"Desa mawa cara, negara mawa tata. Artinya, setiap tempat punya caranya sendiri. Tapi tetap harus ada tata kelola yang rapi dan bersama-sama," tambahnya.
BACA JUGA:Borobudur Disorot Dunia, Gubernur Jateng Dampingi Kunjungan Prabowo-Macron
Luthfi juga menegaskan bahwa bersama Gus Yasin, mereka berkomitmen menjalankan kepemimpinan yang memahami sekaligus menyelesaikan persoalan rakyat.
"Kami membawa semangat ‘Ngopeni lan Ngelakoni Jawa Tengah’. Ngopeni artinya pemimpin harus paham masalah. Kantor Gubernur ini jadi rumah rakyat, tempat mereka bisa mengadu, termasuk lewat bakorwil-bakorwil," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
