Gerakan Pangan Murah Purworejo, Gubernur Luthfi Subsidi Harga Kebutuhan Pokok, Beras Hanya Rp11 Ribu
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hadir langsung meninjau pelaksanaan GPM di Kantor Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Senin (7/7/2025).-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus bergerak menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah fluktuasi pasar. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Kantor Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Senin (7/7/2025).
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hadir langsung meninjau pelaksanaan GPM, yang merupakan bagian dari program intervensi pasar untuk menekan harga sejumlah komoditas penting agar tetap terjangkau masyarakat.
"Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan masyarakat," ujar Gubernur Luthfi di sela kunjungannya, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, serta Bupati Purworejo Yuli Hastuti.
BACA JUGA:Purworejo Wedding Expo 2025 Dorong Vendor Lokal Geliatkan Ekonomi Daerah
GPM tidak hanya digelar di Purworejo, melainkan juga berlangsung serentak di sebelas kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kawasan yang dipilih merupakan daerah dengan kecenderungan kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama untuk komoditas seperti beras dan minyak goreng.
Luthfi menyebut, program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Bulog, JTAB, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha pangan seperti BUMN, BUMD, kelompok tani, dan distributor pangan lainnya.
“Ini kerja bersama lintas sektor untuk memastikan distribusi pangan sampai ke masyarakat dengan harga terbaik,” tegasnya.
BACA JUGA:Pemkab Purworejo Jalin Kerja Sama dengan 4 Lembaga Kesehatan dan Pendidikan
Pemprov Jateng menggelontorkan subsidi sebesar Rp40 juta dalam pelaksanaan GPM. Hasilnya cukup signifikan, dengan omzet transaksi selama kegiatan diperkirakan mencapai Rp300 juta.
"Kita tahu kebutuhan meningkat, terutama saat anak-anak mulai masuk sekolah. Negara harus hadir dalam kondisi seperti ini," tegasnya.
Tingginya animo masyarakat menjadi indikator bahwa program ini tepat sasaran. Luthfi menyampaikan, berdasarkan pantauan di lapangan, kegiatan serupa akan digelar lebih luas di daerah lain.
“Purworejo ini baru awal. Nantinya akan kita perluas di 11 kabupaten/kota lain. Ini menjadi role model penetrasi harga pangan di Jawa Tengah,” katanya optimistis.
BACA JUGA:Punya 3 Cabang, AgenBRILink Ini Sukses Bantu Petani Dapatkan Akses Layanan Keuangan
Salah satu warga, Estimah, warga Desa Kaliurip, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Ia bisa mendapatkan beras dengan harga jauh lebih murah dibanding di pasar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
