Tradisi Tahunan di Gunung Tidar, Jaga Nilai Budaya dan Religiusitas

Tradisi Tahunan di Gunung Tidar, Jaga Nilai Budaya dan Religiusitas

ZIARAH KUBUR. Ziarah makam Syekh Subakir menjadi tradisi tahunan di Gunung Tidar, Kota Magelang yang dapat disaksikan langsung wisatawan-@kebunrayagunungtidar-INSTAGRAM

MAGELANGEKSPRES.ID - Gunung Tidar selain dikenal dengan sebutan "Pakunya Pulau Jawa" namun juga memiliki tradisi tahunan yang rutin diselenggarakan.

Tepatnya masyarakat sekitar bukit berketinggian 503 mdpl di tengah Kota Magelang tersebut masih mempertahankan nilai-nilai budaya serta religius dengan sangat baik.

Untuk itu berikut tradisi tahunan di Gunung Tidar, Kota Magelang yang dapat disaksikan langsung wisatawan.

BACA JUGA:Grebeg Suro Gunung Tidar Kota Magelang, Tandai Pergantian Tahun Melalui Pelestarian Budaya Leluhur

Tradisi Tahunan di Gunung Tidar

1. Grebeg Tidar

Belum lama ini, Gunung Tidar menyelenggarakan tradisi di bulan suro yang bernama Grebeg Tidar.

Disebut juga sebagai Grebeg Suro yang menjadi tradisi tahunan masyarakat setempat dengan mengadakan berbagai penampilan.

Diantaranya arak-arakan hasil bumi, pertunjukan kesenian rakyat, festival UMKM, hingga doa bersama di puncak Gunung Tidar.

BACA JUGA:Gunung Tidar Kota Magelang Diprediksi Banjir Pengunjung Saat Libur Sekolah dan Bulan Suro

Untuk itu, wisatawan dapat melihat tradisinya pada setiap 1 suro dalam kalender jawa atau 1 Muharram menurut kalender hijriah.

2. Ziarah Makam

Sudah tidak asing lagi bila Gunung Tidar menjadi destinasi wisata religi yang kerap dikunjungi.

Tepatnya bukit di tengah kota itu menjadi pemakaman Syekh Subakir atau Maulana Muhammad Al-Baqir, tokoh penting yang menyebarkan agama Islam di nusantara.

BACA JUGA:Tradisi Bulan Suro di Magelang, Adakan Pementasan Wayang Kulit hingga Jathilan!

Selain itu ada juga makam tombak Syekh Subakir yang dinamakan Kyai Sepanjang, Kyai Semar atau Kyai Ismoyo, hingga Makam Bos Cerutu Se-Asia yakni Kho Kwat Ie.

Untuk itu masyarakat pada umumnya melakukan tradisi ziarah pada jumat awal di bulan Safar atau lainnya seperti bulan Rajab, Ruwah, dan Sura mengikuti perhitungan kalender jawa.

3. Sadranan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait