Wonosobo Kawal Pengentasan Kemiskinan Melalui Budaya

Wonosobo Kawal Pengentasan Kemiskinan Melalui Budaya

BUDAYA. Pentas budaya Barisan Hokya mengisi seminar "Pengentasan Kemiskinan dengan Budaya Kearifan Lokal" di kompleks Lapangan Desa Beji Arum, Kecamatan Kertek, Wonosobo.-AGUS SUPRIYADI-WONOSOBO EKSPRES

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengatakan pentingnya budaya dalam upaya pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA:235 Pelajar di Wonosobo Gagal Menjadi Calon Anggota Paskibraka, Ini Penyebabnya

Ia menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Wonosobo masih berada di angka 15,28 persen, dan salah satu pendekatan yang dinilai efektif adalah penguatan budaya lokal.

"Pementasan seni yang rutin dapat menghidupkan berbagai sektor sekaligus," katanya.

Dijelaskan bahwa tidak hanya seniman dan pengrajin lokal, tapi juga UMKM dan pedagang keliling turut merasakan dampaknya.

BACA JUGA:Pemkab Wonosobo Siapkan Lahan 10 Hektar untuk Program Sekolah Rakyat

“Biasanya malam hari itu sepi, tidak ada tontonan. Tapi ketika ada informasi soal pementasan, orang-orang datang. Dan ternyata, pedagang keliling pun ikut laris,” bebernya.

Pihaknya mengapresiasi perkembangan dunia digital yang turut memperluas dampak budaya lokal.

Saat ini, Barisan Hokya telah berkembang menjadi sekitar 340 kelompok dengan dukungan badan hukum serta regulasi dari pemerintah provinsi.

BACA JUGA:265 Personel Polres Wonosobo Dikerahkan Amankan Rangkaian Ibadah Paskah

"Seni dan budaya adalah sarana ekspresi sekaligus penggerak kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dan event tanpa kesenian tidak akan terasa. Ini saling berhubungan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: wonosobo ekspres

Berita Terkait