Ada 40 Situs Warisan, Dataran Tinggi Dieng Ditetapkan sebagai Geopark Nasional
DIENG. Kawasan Dataran Tinggi Dieng akhirnya ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.-AGUS SUPRIYADI-WONOSOBO EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Kawasan Dataran Tinggi Dieng akhirnya ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan No. 172.K/GL.01/MEM.G/2025 tanggal 7 Mei 2025.
Geopark Nasional Dieng mencakup 40 situs warisan yang tersebar di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, berupa 23 situs geologi, 8 situs keanekaragaman hayati, dan 9 situs kebudayaan.
BACA JUGA:Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal Dataran Tinggi Dieng, Sebuah Tradisi yang Berakar dari Cerita Legenda
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan bahwa penetapan ini merupakan buah dari perjuangan panjang selama sembilan tahun, melalui kerja kolaboratif lintas sektor, baik dari pemerintah daerah, akademisi, masyarakat lokal, hingga dukungan berbagai lembaga.
"Ini sebuah perjuangan yang sangat lama, Alhamdulillah mendapat respon positif dari pemerintah pusat sehingga resmi ditetapkan menjadi Geopark Nasional," katanya.
Menurutnya penetapan ini membawa tanggung jawab besar untuk terus merawat dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Dieng.
"Untuk menjaga dan melestarikan kawasan ini, dibutuhkan sinergi kebijakan, anggaran, dan pemikiran strategis dari pemerintah pusat, dalam mendukung pengembangan Dieng sebagai destinasi berkelanjutan," ucapnya.
Kawasan Dieng dikenal sebagai kawasan vulkanik aktif dengan lanskap yang menyimpan banyak keajaiban geologi.
Setiap geosite memiliki karakteristik khas, seperti kawah aktif, danau vulkanik, serta struktur batuan purba yang menjadi objek studi ilmiah dan daya tarik wisata edukatif.
BACA JUGA:Pesona Keindahan Alam Curug Sikarim di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo
Selain geologi, Dataran Tinggi Dieng juga kaya akan biodiversitas khas dataran tinggi.
Keanekaragaman flora dan fauna di kawasan ini memperkuat peran geopark sebagai ekosistem yang harus dijaga keberlanjutannya, baik melalui konservasi alam maupun budidaya berkelanjutan oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: wonosobo ekspres