Soal Retribusi Pasar Pemkab Wonosobo Boncos, Subsidi Tarif Ada yang Capai 82 Persen

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Retribusi pasar di Kabupaten Wonosobo dianggap belum signifikan memberikan dampak pada pendapatan asli daerah (PAD).

Alih-alih mengalami peningkatan, Pemkab Wonosobo justru memberikan subsidi hingga 85 persen.

Hal itu terungkap pada audiens terbuka antara Pemkab Wonosobo dengan 16 perwakilan pedagang pasar di Wonosobo, belum lama ini.

BACA JUGA:Tangani Persoalan Sampah Dieng, Pemkab Wonosobo Gandeng Berbagai Pihak

Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan bahwa Pemkab Wonosobo resmi menerapkan tarif retribusi baru untuk penggunaan kios dan los di seluruh pasar daerah, termasuk pasar hewan dan unggas. 

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2023 yang berlaku sejak Januari 2024, menggantikan tarif lama yang tak berubah sejak 2009.

Menurutnnya perubahan tarif retribusi ini mencapai 7 hingga 15 kali lipat dari tarif sebelumnya.

BACA JUGA:PPKW Minta Pemkab Wonosobo Kaji Mendalam Investasi, Ini Alasannya

Kenaikan signifikan itu, kata pihak pemkab, merupakan bagian dari upaya menyeimbangkan biaya operasional pasar yang selama ini ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.

“Beban pengeluaran operasional pasar tiga kali lipat dibandingkan dengan retribusi yang masuk. Pemkab nombok,” bebernya.

Dijelaskan bahwa selama ini pemkab memberikan subsidi tarif kepada pedagang pasar.

BACA JUGA:Pencapaian Kinerja Belum Terukur, Pemkab Wonosobo Susun Pohon Kinerja dan Cascading

Untuk pedagang kios, subsidi diberikan antara 8,57% hingga 71,43%.

Sedangkan pengguna los memperoleh subsidi lebih tinggi, antara 54,29% hingga 82,86%.

Sumber: wonosobo ekspres