Dosen Prodi Keperawatan Magelang Latih Kader Posyandu Tingkatkan Efikasi Diri Cegah Penyakit Tidak Menular
Tim dosen Prodi Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang, terdiri dari Dr Suharsono MN Adi Isoworo SKM MPH dan Novema Ashar MTr Kep usai memberikan pelatihan kepada para kader posyandu di Desa Bawang, Pakis, Kabupaten Magelang.-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
PAKIS, MAGELANGEKSPRES.ID - Kader Posyandu merupakan mitra strategis dalam pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat di lini terdepan.
Dalam konteks program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan, peran kader Posyandu semakin luas, mencakup promotif, preventif, hingga deteksi dini berbagai masalah kesehatan, termasuk Penyakit Tidak Menular (PTM).
Namun, tantangan di lapangan adalah masih rendahnya efikasi diri kader dalam menjalankan fungsi tersebut, khususnya dalam komunikasi risiko, penggunaan alat sederhana untuk skrining, serta pemberian edukasi yang tepat sasaran.
Efikasi diri sendiri merupakan keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam situasi tertentu.
Dalam hal ini, peningkatan efikasi diri kader menjadi elemen kunci keberhasilan implementasi pencegahan dan pengendalian PTM di era ILP.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan efikasi diri kader Posyandu dalam pencegahan serta pengendalian PTM.
Tim pelaksana berasal dari dosen Prodi Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang, yaitu Dr Suharsono MN Adi Isoworo SKM MPH dan Novema Ashar MTr Kep.
BACA JUGA:Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Beri Edukasi Pencegahan Stunting
Kegiatan pelatihan dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Tim Dosen Pengabdian Poltekkes Kemenkes Semarang, Prodi Keperawatan Magelang, memberikan pelatihan kader posyandu secara interaktif-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
Selain itu juga bekerja sama dengan bidan desa setempat, Puskesmas Pakis, serta mahasiswa Prodi Keperawatan Magelang.
Materi yang diberikan mencakup pengenalan PTM dan faktor risikonya, strategi pencegahan berbasis masyarakat, teknik komunikasi kesehatan, cara skrining, hingga simulasi penyuluhan.
Metode yang digunakan antara lain ceramah, role play, simulasi, dan praktik kelompok.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres