156 Anak di Wonosobo Kembali Sekolah, Tidak Mudah untuk Membujuknya
DIWAWANCARAI. Ketua DPRD Komisi D, Ahmad Faizun saat diwawancarai media, Selasa (15/8). -mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sepanjang tahun 2023, terdapat sebanyak 156 anak kini sekolah kembali. Jika dibandingkan dengan sepanjang pertengahan tahun sebelumnya, sebanyak 114 anak kembali ke sekolah, bisa dibilang meningkat sekitar 36.8 persen.
Informasinya, sebetulnya jumlah anak yang kembali ke bangku pendidikan pada tahun 2022 sebanyak 228. Namun perhitungan perbandingan antara tahun lalu dengan tahun 2023 yang masih jalan 8 bulan. Maka, prakiraannya terdapat 114 anak kembali masuk sekolah di pertengahan tahunnya.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan untuk menegaskan terhadap guru-guru di sekolah negeri yang cukup banyak ditemui belum optimal dalam mengindahkan regulasi.
"Belum lama saya dapat laporan di suatu sekolah yang gurunya masih belum disiplin, masih belum optimal menjalankan tugasnya. Nah ini tolong kami dibantu untuk mengatasinya," katanya saat membuka acara yang digelar oleh pihak-pihak dan stakeholder pendidikan di Pendopo Bupati Wonosobo, kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Tono Prihartono mengungkapkan, anak yang sempat putus sekolah dan belum terakomodir untuk kembali menjalani jenjang pendidikan, masih sebanyak 2 ribu lebih anak.
"Tidak mudah untuk bujuk anak-anak yang putus sekolah untuk kembali ke sekolah. Data (tersebut di atas) itu akumulasi dari seluruh jenjang pendidikan, dan 2 ribuan anak yang masih belum terakomodir ini kan punya persolan masing-masing," jelas Tono Prihartono.
Dari 156 anak yang dinyatakan dapat kembali bergabung ke aktivitas belajar dan mengajar, mendapatkan atensi dari Bupati Wonosobo beserta Ketua DPRD Komisi D Kabupaten Wonosobo, Ahmad Faizun.
BACA JUGA:Tata Ulang Kawasan Dieng Wonosobo Kementerian PUPR Pesankan Hal Ini
Dalam kesempatan itu, Ahmad Faizun merespons kaitannya dengan indisipliner tenaga di sejumlah satuan pendidikan di Wonosobo. Dirinya menyanggupi akan tingkatkan intensitas pengawasan ke depannya.
"Karena kaitannya dengan pendidikan, kita dari Komisi D akan coba merapatkan formasi. Tujuannya supaya pendidikan di Wonosobo bisa lebih maju nantinya," ucap Ahmad.
Ahmad Faizun juga menanggapi, terkait jumlah anak putus sekolah (ATS) yang sampai detik ini masih belum bisa kembali belajar di lembaga pendidikan. Menurutnya, ATS ini rata-rata didasari orientasi finansial, khususnya bagi anak di jenjang SMP atau SMA sederajat.
"Ya tentu berbagai upaya sudah kita coba lakukan. Meskipun dari 2 ribuan lebih ATS, dan belum semua bisa kembali lagi ke sekolah, kita tidak memaksakan. Terutama yang sudah berorientasi finansial, atau pekerjaan," terangnya.
"Kalau sesuai dengan peraturan kepegawaian ya kalau ada guru tidak disiplin semisal tidak tepat waktu atau tidak mengisi absen, ya kita tindak," imbuhnya. (mg7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres