PHRI Serukan Pengusaha Hotel di Magelang Tak Cuma Andalkan MICE Jika Ingin Tetap Bertahan

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Menghadapi era efisiensi sektor perhotelan di Kota Magelang dituntut melakukan inovasi agar tetap bisa bertahan.

Terlebih sektor jasa pertemuan, konvensi, insentif, dan pameran atau MICE yang selama ini jadi andalan, berkurang proporsinya sebesar 50 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, Edi Hamdani mengatakan, sektor MICE setelah dihajar pandemi Covid-19 sebenarnya baru saja bisa bangkit mulai 2024 lalu.

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Sektor MICE Hotel di Kota Magelang Turun 50 Persen

“Sayangnya kebangkitan itu belum begitu terasa kini kami harus menghadapi era baru efisiensi di sektor MICE,” katanya, Rabu, 30 April 2025.

Meski demikian, dia bersyukur karena di Kota Magelang sejauh ini belum ada yang menutup usaha hotelnya, akibat pemberlakuan kebijakan pemerintah itu.

“Ya kebetulan di Kota Magelang tidak ada (yang tutup). Karena informasinya ada di daerah Bogor Jawa Barat, itu malah ada 4 sampai 5 hotel yang malah tutup karena kehilangan pendapatan dari sektor MICE,” jelasnya.

BACA JUGA:Imbas Efisiensi, TPST Bojong Kota Magelang Tahun Ini Sama Sekali Tidak Tersentuh

Menurut Edi, sebenarnya hotel tidak bisa hanya mengandalkan MICE sebagai potensi pendapatan utama.

Hotel seharusnya bisa memaksimalkan angka kunjungan tamu dari para wisatawan.

“Ini jadi PR bagi PHRI Kota Magelang kalau ada hotel-hotel yang mengandalkan 100 persen MICE, apalagi MICE yang dari pemerintah itu harus segera disiasati dan berubah. Harus mencari alternatif pemasukan di luar MICE,” ucapnya.

BACA JUGA:Komitmen Bank Magelang Lakukan Efisiensi Anggaran, Alihkan Fokus Kebijakan di Sektor Pelayanan

Menurut Edi Hamdani, pembatasan pemerintah di sektor MICE hotel sebenarnya bukan kali pertama ini.

Sebelumnya, pemerintah sempat melarang kementerian hingga pemerintah daerah mengadakan MICE di hotel.

Sumber: magelang ekspres