Waspada DBD di Musim Hujan, Kasus di Temanggung Tembus 356: Dinkes Gencarkan PSN dan Pola Hidup Sehat

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung mencatat peningkatan kasus demam berdarah.

Hingga Oktober 2025, tercatat 356 kasus demam berdarah (DB) dan 20 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Temanggung.

Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

BACA JUGA:Waspada DBD di Temanggung! Dinkes Ingatkan Bahaya Pancaroba, Fogging Tak Lagi Efektif?

“Perubahan musim atau pancaroba seperti ini memang cukup rawan, tapi semua itu bisa dicegah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Temanggung, Sarjana, akhir pekan lalu.

Menurutnya, Dinkes Temanggung melalui petugas hingga tingkat kecamatan dan desa terus berupaya maksimal menekan penyebaran DBD.

Salah satu langkah utamanya adalah mengajak masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan mandiri.

BACA JUGA:20 Kecamatan di Temanggung Ramai-ramai Tekan Penyebaran DBD, Ini yang Dilakukan

“Masyarakat harus aktif memeriksa serta menguras tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, ember, dan penampungan air lainnya,” ujarnya.

Sarjana menegaskan, kebersihan lingkungan rumah menjadi kunci utama pencegahan.

Ia mengingatkan warga agar tidak menumpuk atau menggantung pakaian bekas pakai di dalam rumah karena tempat seperti itu sering dijadikan lokasi istirahat nyamuk.

BACA JUGA:Kasus DBD di Temanggung Peringkat 30 se-Jateng, Capai 1.215 Kasus

“Kalau rumah bersih dan tidak ada tempat nyamuk beristirahat, baik di dalam maupun di luar, maka kasus DBD bisa sangat ditekan. Nyamuk Aedes aegypti tidak bisa hidup,” jelasnya.

Selain menjaga kebersihan, Dinkes juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat—dengan rutin memeriksakan kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, serta berolahraga teratur.

Sumber: temanggung ekspres