Kisah Giant Flower yang Makin Moncer Setelah Ikuti Lapak Ganjar

Selasa 21-06-2022,20:41 WIB
Editor : Tarjo

KEBUMEN - Produk kerajinan bunga dekorasi rumah dan dekorasi pengantin ternyata kian digemari masyarakat. Sehingga membuat pelaku kerajinan kian berkembang sampai mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar. Total karyawan saat ini mencapai sekitar enam orang.

Adalah Aan Supatmo, pemilik usaha Giant Flower Indonesia, yang beralamat di RT 1 RW 9, Dusun Bersole, Desa Sidoagung,  Kecamatan Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah.

Pemilik akun Instagram @giantflowers_indonesia ini mengaku usahanya berkembang usai ikut program Lapak Ganjar. Yaitu promosi gratis yang dibuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Program ini memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya melalui Instagram Story Ganjar Pranowo. Story yang terpilih akan dibagikan ulang oleh akun @ganjar_pranowo.

"Awal mula saya tahu Lapak Ganjar dari Instagram. Kemudian kami tertarik untuk ikut mempromosikan produk kami. Awalnya kami tidak terlalu berharap banyak karena banyak UMKM di Jawa Tengah. Tapi Alhamdulillah suatu hari mendapat kabar bahwa produk kami dipromosikan di Lapak Ganjar," kata Aan di tempat produksinya, Selasa (21/6/2022).

Begitu dipromosikan orang nomor satu di Jateng, Aan mendapatkan dampak luar biasa. Mulai dari peningkatan omzet dan meningkatnya jumlah pemesanan kerajinan bunga artifisial (tiruan) tersebut.

"Dampak kami dari keikutsertaan di Lapak Ganjar, menambah omzet kami dan juga pemesanan kami selama ini hanya areal Jawa ataupun Jawa Tengah, Alhamdulillah setelah ikut Lapak Ganjar kami bisa memasarkan produk kami dengan lebih luas," ucapnya bangga.

Bahkan, pemasarannya juga meluas. Tidak hanya di dalam negeri, namun juga sampai ke luar negeri. Pemasaran sampai luar negeri itu sampai ke Hongkong.

"Alhamdulillah untuk luar negerinya kami sempat kirim ke Hongkong atas kerja sama kami dengan tenaga kerja Indonesia di sana," ucapnya.

Dia menuturkan, usahanya tersebut dirintis di tengah badai Covid-19 melanda. Dia bersama istri, mulanya mencari peluang usaha di media sosial. Ternyata ketemulah kerajinan bunga dekorasi dari media sosial. Akhirnya, dia mendirikan usaha tersebut.

Mulanya, usaha dilakukan bersama istri saja. Namun keikutsertaannya di Lapak Ganjar membuat usahanya berkembang. Karena untuk memenuhi permintaan yang meningkat, dia melibatkan tetanngga sekitar untuk bekerja. "Stelah ada kenaikan omzet, kami turut melibatkan ibu rumah tangga di sekitar," terangnya.

Adapun kali pertama, dia mengawali produk kerajian bunga dari spon api atau eva foam. Dari bahan tersebut, dirinya kreasikan menjadi bunga dekorasi rumah maupun dekorasi pengantin. Usahanya berkembang setelah dia berupaya mencari bahan yang sedang diminati banyak penata dekorasi. Akhirnya, mereka menemukan bahan kain organza. "Sekarang kita punya beberapa varian kreasi bunga baik dari spon eva atau eva foam dan juga dari organza," tuturnya.

Dengan harga disesuaikan dengan ukuran yang dimintai konsumen. Bunga ukuran kecil dihargai Rp 200 ribu dan ukuran besar hingga Rp 1 juta atau lebih. Dia berharap, program Lapak Ganjar bisa terus memberikan kontribusi bagi pelaku UMKM. Sebab dia merasakan dampaknya sendiri.

"Kami mempunyai harapan ke depan para pelaku UMKM yang sudah dipromosikan Lapak Ganjar, maupun yang belum, mendapatkan kesempatan lebih untuk dipromosikan, dan mendapatkan kelancaran dalam usaha dan bisa mendapatkan omzet berlipat dan juga terima kasih paak Ganjar Pranowo," pungkasnya.(hms/riz)

Kategori :