KOTA MAGELANG – Sejumlah daerah melaporkan kenaikan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir. Untuk itu, Pemkot Magelang mulai memekikan lagi pengetatan protokol kesehatan dan cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Hingga 22 Juni 2022, kota dengan penduduk 128.000 jiwa itu masih menyisakan 40 persen warga yang belum divaksin booster. Pemerintah pun mengingatkan warganya agar segera melakukan vaksinasi jika jarak vaksin sebelumnya sudah lebih dari 6 bulan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Istikomah mengatakan bahwa di wilayah ini status Covid-19 masih aman terkendali dengan konsistensi zero kasus selama satu bulan terakhir. Akan tetapi kewaspadaan harus kembali ditingkatkan, mengingat di sejumlah daerah, Covid-19 sudah “ngegas” lagi.
”Strategi yang kami jadikan antisipasi dengan melihat perkembangan kasus sejauh ini selain testing, tracing, dan treatment (3T) adalah menggenjot lagi program vaksinasi di seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes).
Terutama masyarakat yang belum menerima vaksin dosis pertama dan kedua, dan vaksin booster,” kata dr Istikomah, Rabu (22/6).
Dia memastikan stok vaksin di Fasyankes masih sangat aman. Saat ini, tercatat ada sekitar 40 persen masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua, tetapi belum mengikuti booster.
”Selain vaksinasi booster, perhatian kami juga kepada masyarakat rentan, seperti lansia, pengidap komorbid, dan balita yang memang tidak boleh divaksin. Atensi terhadap masyarakat rentan ini, diharapkan dapat menjaga stabilitas Covid-19 sehingga tidak mengganas lagi,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa sampai dengan sekarang, Kota Magelang masih zero kasus Covid-19. Di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) juga masih nol persen.
Sebaran Omicron B4 dan B5 di Kota Magelang, lanjut dr Istikomah, juga belum terdeteksi. Hanya saja rumah sakit rujukan tetap diminta untuk stand by menyediakan ruang isolasi pasien Covid-19.
”Dari empat rumah sakit rujukan yang ada, seluruhnya konsisten menyediakan 356 tempat tidur bagi pasien Covid-19. Walaupun tidak dihuni, tapi karena sampai sekarang status pandemi belum dicabut,” katanya.
Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah agar rumah sakit menyediakan ruang khusus isolasi pasien Covid-19. Apalagi belakangan terjadi tren kenaikan kasus di beberapa daerah.
”Sekarang status pandemi kan masih. Jadi walaupun kosong, kita tidak boleh mengurangi jumlah TT (tempat tidur)-nya,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, setiap pekan Dinkes Kota Magelang konsisten mengirim sebanyak 17 spesimen. Hasil itu merupakan kalkulasi dari luas wilayah dan jumlah penduduk di Kota Magelang sebanyak 128.000 jiwa.
”Target minimal pengetesan adalah 17 spesimen per minggu. Ini disesuaikan dengan jumlah penduduk,” paparnya. (wid)