KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pertandingan sepakbola antarklub Liga 3 di Jawa Tengah ditunda sebagai bentuk simpati dan empati terhadap keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Laga ditunda selama sepekan ke depan sejak Minggu, 2 Oktober 2022.
"Setelah kejadian di Malang, kami adakan rapat darurat dan sepakat untuk menunda pertandingan Liga 3 se-Jawa Tengah karena rasa empati terhadap keluarga korban. Kita tunda seminggu, mulai 2 Oktober 2022," kata Ketua PSSI Asprov Jawa Tengah Yoyok Sukawi ditemui di Hotel Artos Magelang, Senin (3/10).
Yoyok menyebutkan, setidaknya ada 190 pertandingan, yang diikuti oleh 39 klub se-Jawa Tengah yang sedianya bergulir pekan ini. Sejauh ini pertandingan antarklub Liga 3 di wilayah ini kondusif. Pecinta sepakbola di Jawa Tengah antusias dan rindu setelah vakum beberapa waktu akibat pandemi Covid-19.
"Di Liga 3 tidak ada masalah, siap bergulir, bahkan sebelum ditunda sudah banyak pertandingan tinggal kick off tapi kita stop dulu, kita sama-sama mengheningkan cipta, pekan berduka," ujar Yoyok.
Dia mengaku banyak melakukan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pertandingan-pertandingan yang dinilai rawan. Pihaknya beberapa kali mengadakan workshop bagi seluruh panitia penyelenggara (panpel) di Jawa Tengah terkait penyelenggaraan pertandingan sepakbola.
"Kalau di kita di Jawa Tengah memang kadarnya berbeda dengan Liga 1. Liga 3 masih kedaerahan, di Magelang, Solo, dengan Semarang, Demak, dan sebagainya. Bebrapa kita workshop seluruh panpel Liga 3 se-Jateng, kita nggak mau kecolongan," tandas Yoyok.
Belajar dari tragedi Stadion Kanjuruhan, Yoyok menggarisbawahi beberapa poin penting yang harus diterapkan di lapangan pada saat laga sepakbola di stadion. Di antaranya, akses masuk dan keluar stadion harus sudah dibuka sebelum pertandingan usai.
"Akses masuk dan keluar stadion itu penting, sebelum pertandingan selesai pintu harus sudah dibuka. Kalau pertandingan sudah selesai tapi pintu masih terkunci itu bahaya," ujarnya.
Selain itu, baik panpel maupun aparat keamanan harus melakukan tindakan yang humanis, tidak menganggap supporter sebagai lawan melainkan anak sendiri.
Yoyok berharap, proses investigasi tragedi yang menewaskan sekitar 125 orang itu berjalan baik, dan diketahui pihak yang paling bertanggungjawab.
"Terkait kejadian ini memang pertandingan Liga 1 harus dihentikan, untuk proses investigasi supaya hasilnya baik, dan segera ketahuan siapa yang bertanggungjawab, itu memang penting karena seluruh masyarakat Indonesia sedang menanti," ucap Yoyok.
Seperti diketahui, sedikitnya 125 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antarklub Liga 1, Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya, pada 1 Oktober 2022 malam. (wid)