KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID– DPRD Kota Magelang mendesak Pemkot untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi Covid-19 yang menanjak lagi belakangan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai garda terdepan diminta untuk mengaktifkan lagi sosialisasi di masyarakat, mengenai pengetatan protokol kesehatan.
Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno mengatakan, selama beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan signifikan pasien bergejala Covid-19. Ia menduga, hal ini disebabkan varian Omicron XBB yang sudah mulai masuk.
"Yang utama kembali menerapkan lagi sosialisasi protokol kesehatan. Bangkitkan lagi kesadaran masyarakat, karena kita sudah pengalaman saat varian Delta dan Omicron sebelumnya," kata Udi sapaan akrab Budi Prayitno, Kamis (10/11).
Ia juga mendesak, Pemkot Magelang meningkatkan tracing, testing, treatment (3T). Dengan begitu, situasi peningkatan kasus selama beberapa pekan ini tidak menimbulkan keparahan tinggi.
"Susuri lagi di masyarakat, karena kasusnya saya yakin banyak juga di masyarakat. Terutama yang baru saja perjalanan dari luar kota," ucapnya.
Tak kalah penting, kata Udi, adalah pendataan masyarakat yang mengalami komorbid dan belum menerima vaksin dosis ketiga atau booster.
"Karena dengan vaksin ini kita mendapat imunitas kelompok. Seperti waktu serangan omicron kemarin tidak sebahaya ketika delta. Saya yakin faktornya karena masyarakat rata-rata sudah divaksin, sehingga vaksinasi ini saya harapkan tetap dilakukan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Istikomah mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 157.374 dosis, dengan persentase 145,53 persen. Kemudian, dosis kedua sebanyak 139.403 dosis dengan persentase 128,91 persen.
"Yang dosis ketiga memang mengalami penurunan. Ada 53.044 dosis yang telah kita suntikkan, dengan capaian 61,07 persen. Kita berada di posisi ketiga di Jawa Tengah, vaksinasi booster terbanyak setelah Surakarta dan Kota Semarang," tuturnya.
Meski begitu, dia menilai bahwa capaian 61 persen terhitung masih rendah. "Masih jauh dari harapan 100 persen," tuturnya.
Menurutnya, turunnya capaian vaksinasi booster dipengaruhi beberapa sebab, seperti pasien dengan komorbid dan anak-anak. Mereka merupakan kalangan yang tidak bisa menerima vaksin booster.
Mantan Kepala Puskesmas Magelang Utara tersebut berharap masyarakat tetap waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 belakangan ini. Terlebih masih banyak kelompok rentan yang kemungkinan memiliki tingkat keparahan tinggi.
"Walaupun varian baru disinyalir lebih ringan tapi banyak masyarakat rentan yang mempunyai komorbid. Kami perlu menajamkan lagi sosialisasi protokol kesehatan tetap dijalankan dan vaksinasi tetap harus ditingkatkan," pungkasnya. (wid)