PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Purworejo terus berupaya mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar berorientasi pada ekspor.
Produk UMKM Kabupaten Purworejo punya banyak potensi nilai ekspor. Seperti gula semut, produk pertanian, kerajinan, tekstil, dan lainnya.
“Kita punya UMKM cukup besar, tercatat ada 52.000. Tenaga kerja yang diserap 73.625 dan mempunyai nilai omzet hingga Rp1,3 triliun,” kata Drs Said Romadhon Sekda Kabupaten Purworejo saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Produk-Produk UMKM Berorientasi Ekspor bagi pelaku UMKM wanita yang digelar di Ganeca Convention Center, kemarin.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Purworejo itu dikuti oleh 100 pelaku UMKM wanita di Kabupaten Purworejo.
Hadir sebagai narasumber Angela Wright, Dewan Ekspor Australia dan Direktur PT Indo Risakti, Riris Simanjuntak.
Said Romadhon menambahkan, salah satu yang menjadi permasalahan UMKM yaitu masalah modal usaha dan perizinan. Oleh sebab itu pemerintah mencoba memfasilitasi perizinan melalui Mall Pelayanan Publik (MPP) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal usaha.
“Kita punya 52.000 UMKM namun yang mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB) masih 7.105, padahal izinnya gratis dan gampang. Untuk modal usaha bisa menggunakan KUR, bisa sampai 500 juta,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas KUKMP Gatot Suprapto SH mengaku akan mendorong para pelaku UMKM agar bisa menembus pasar ekspor.
Melalui pembinaan ini diharapkan pelaku UMKM dapat belajar ekspor dengan narasumber secara langsung, serta bisa meningkatkan kualitas produk, sehingga nantinya akan meningkatkan perekonomian dan pendapatan daerah. (luk)