KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Pemkot Magelang menargetkan kenaikan iklim investasi tahun 2023 sebesar 16 persen. Salah satu usaha untuk meraih target tersebut adalah mempermudah prosedur investasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang, Indah Dwiantari bercerita jika di tahun 2022 investasi tercapai 41,15 persen. Padahal, di tahun itu target yang dipatok sebesar 16 persen.
"Target investasi tahun 2022 awalnya dipatok sebesar Rp676,78 miliar atau tumbuh 16 persen dari tahun 2021 Rp583,43 miliar. Tetapi dari target itu justru terealisasi Rp823,51 miliar atau tumbuh 41,15 persen," kata Indah, di sela acara Ngopi Bareng Pengusaha di Borobudur International Golf Kota Magelang, Senin (9/1).
Ia merinci, sebaran proyek investasi di Kota Magelang hampir merata di semua kecamatan. Magelang Utara senilai 29,1 persen, Magelang Tengah sebanyak 31,3 persen, dan Magelang Selatan sebesar 38,6 persen.
"Di tahun 2023 ini juga kami ditarget 16 persen tumbuh atau sebesar Rp955,27 miliar. Tapi kami optimistis target ini bakal tercapai lagi apalagi iklim investasi semakin terang, seiring melandainya kasus Covid-19 dan dicabutnya pembatasan mobilitas," papar Indah yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kota Magelang itu.
Ia menuturkan, kenaikan iklim investasi yang nyaris meraih hampir separuh dari total kenaikan ini akan berdampak positif terhadap perkembangan masyarakat di berbagai sektor.
"Contohnya saja, kenaikan iklim investasi akan menurunkan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Kota Magelang. Capaian itu adalah sasaran utamanya," papar dia.
Untuk itu, beberapa strategi untuk menambah lagi iklim investasi, sebut Indah, pemerintah komitmen untuk mengupayakannya. Terutama pada aspek vital, seperti fasilitas pelayanan, kebijakan pro investasi, kolaborasi/koordinasi dengan OPD/instansi terkait juga kemitraan dengan pihak ketiga, promosi investasi, dan transformasi digital.
Terlebih lagi di Kota Magelang memiliki kawasan strategis pengembangan investasi, antara lain kawasan Sidotopo, Sport Center, Kebonpolo, Alun-alun, Taman Kyai Langgeng, Shopping Center, Kebun Raya Gunung Tidar, dan Jalan Soekarno Hatta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Budiyono menyebutkan bahwa peluang investasi di Kota Magelang masih terbuka lebar. Pemerintah pun telah memetakan dua peluang investasi yang ditawarkan, yakni aset milik Pemkot Magelang maupun lahan pihak swasta.
"Baik investasi aset Pemkot maupun swasta, sama-sama mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Kota Magelang. Namun jenis kegiatan yang akan dikembangkan harus memperhatikan peruntukkan sesuai Perda Rencana Tata Ruang Kota Magelang," katanya.
Sementara itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengutarakan, pemerintah menaruh perhatian besar untuk membuka peluang dan menjaga iklim investasi. Salah satunya dengan menjaga kondusivitas daerah.
"Kota Magelang punya anugerah demografis dan sangat tepat dijadikan tempat transaksi bisnis," pungkasnya. (wid)