WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Peristiwa kecelakaan tunggal di kawasan jembatan Sayangan Kertek Wonosobo mengakibatkan pria (22) asal Sleman Yogyakarta hanyut di sepanjang sungai Sayangan.
Menurut penjelasan Tim SAR, proses evakuasi keberadaan korban di hari kedua masih belum juga mendapatkan titik terang, Senin (8/5).
“Sampai siang ini, kami dari Tim Sar gabungan dan dibantu sejumlah relawan sudah melakukan penyisiran sungai hingga redius empat kilometer,” ungkap seorang koordinator evakuasi, Dani Fitrah Maulana.
Kesulitan proses penelusuran korban, menurutnya dikarenakan curamnya medan sungai. Ia menyebutkan bahwa tipikal sungai Sayangan memiliki poros sisi cenderung sempit.
BACA JUGA:Terpental dari Jembatan Sayangan Wonosobo, Pengendara Sepeda Motor Hilang Tertelan Banjir
“Karena perahu tidak bisa digunakan di lokasi, jadi kita menggunakan ban untuk diterjunkan secara tradisional di beberapa titik yang kita curigai,” lanjutnya.
Dalam upaya penyusuran di sekitar lokasi kejadian, selain Tim SAR, ada beberapa tim relawan yang turut membantu. Dani Fitrah Maulana membeberkan, terdapat 27 komunitas dengan total sekitar 200 personil yang tercatat sebagai tim relawan.
Di tengah proses evakuasi, hadir juga keluarga korban dan didampingi oleh Kepala Dukuh Sonokulon Margorejo Tempel Sleman. Pihak keluarga korban menyampaikan harapannya agar Muhammad Rifki Riswanda (22) bisa segera ditemukan dengan kondisi apapun.
“Kami berharap supaya anak itu bisa ditemukan meskipun dalam kondisi apapun kami siap menerima,” tutur Kepala Dukuh Sonokulon Margorejo, Kumedi. (mg7)