TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Memasuki masa panen, harga jual kopi gelondong merah basah (chery) tembus Rp15.000 per kilogram.
Petani berharap harga jual ini bisa bertahan hingga akhir panen raya mendatang.
Narko (42) salah satu petani kopi di Desa Tlahab Kecamatan Kledung menuturkan, di awal panen raya kopi, biasanya harga jual berkisar di antara Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Namun di masa panen raya tahun ini harga awal petik sudah lebih dari Rp10.000 ribu per kilogram.
"Awal panen lalu hanya dapat beberapa kilogram kopi basah saja, saat itu sudah dibeli Rp12.000 per kilogram," tuturnya, Senin, 5 Juni 2023.
BACA JUGA:Satres Narkoba Amankan Perantara Peredaran Obat Terlarang Beserta Barang Bukti
Menurutnya, panen kopi tidak seperti panen padi yang bisa dilakukan dalam sekali panen raya. Panen kopi dilakukan secara bertahap, karena tingkat kematangan kopi tidak bisa serentak layaknya padi.
Dijelaskan, awal hingga pertengahan bulan Mei biasanya kopi sudah mulai merah, namun baru beberapa kopi saja. Sehingga petani menyebutnya dengan panen meliki (memilih), pada tahap awal panen ini biasanya masih sangat sedikit.
"Awal panen paling banyak hanya 5 persen dari buah kopi yang ada," tuturnya.
Kemudian lanjutnya, panen akan terus berlanjut hingga memasuki panen raya yakni kisaran bulan Juni sampai dengan bulan Juli mendatang. Kemudian akhir panen raya kira-kira di bulan Agustus.
"Kurang lebih ada 6 sampai delapan kali petik, setiap petik jumlahnya tidak sama, tergantung dari produksi buahnya," jelasnya.
Menurutnya, dari awal panen hingga saat ini harga jual kopi terus mengalami peningkatan. Saat ini harga jual mencapai Rp15.000 per kilogram, harga tersebut tergantung dari kualitas kopi itu sendiri.
"Kalau petikannya merata merah semua, biasanya pengepul berani beli dengan harga terbaik, tapi kalau masih bercampur dengan yang hijau, harganya jadi lebih murah," terangnya.
BACA JUGA:200 Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit
Widodo petani lainnya menuturkan hal yang sama, saat ini harga jual kopi terus mengalami kenaikan, bahkan saat panen raya tiba harga tetap stabil, karena produksi kopi tahun ini tidak seperti tiga tahun lalu.
"Sudah dua tahun terakhir ini produksi kopinya menurun, hasil panennya juga menurun," tuturnya.