TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Berbeda dengan musim tanam tembakau di tahun-tahun sebelumnya, luasan tanaman tembakau di musim tanam tahun 2023 ini diperkirakan menurun cukup drastis.
Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten
luasan tanaman tembakau tahun ini tercatat kurang lebih 11.800 hektar, sedangkan di tahun sebelumnya tercatat lebih dari 15.000 hektar.
"Catatan terakhir yakni pada bulan Mei lalu, luasan tanaman tembakau seluas 11.800 hektar," kata Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto, Senin 19 Juni 2023.
Ia menjelaskan, luasan tanaman tembakau tersebut tersebar di sejumlah kecamatan sentra penghasil tembakau seperti, Kecamatan Tretep, Wonoboyo, Ngadirejo, Bansari, Kledung, Parakan, Bulu, Tlogomulyo, dan Selopampang.
BACA JUGA:Pasca Pandemi, BUMD Harus Jadi Lumbung PAD Temanggung
"Tembakau ada yang ditanam di lahan tegalan atau di lereng Gunung Prau, Sindoro dan Sumbing dan ada juga yang ditanam di sawah," jelas Joko.
Dikatakan, sebagian petani saat ini masih menanam cabai, sehingga kemungkinan akan bertambahnya luasan lahan tembakau masih ada. Sebab biasanya petani dengan lahan sawah menanam tembakau di bulan Juni dan Juli.
"Kemungkinan masih bisa bertambah luasnya, tanaman cabai habis bisa jadi langsung diganti dengan tembakau. Meskipun ada penambahan luasan, mungkin tidak lebih dari 2.000 hektar," terangnya.
Terpisah Ramidi (49) salah satu petani tembakau di lereng Gunung Sindoro di Kecamatan Bansari menuturkan, mayoritas petani sudah mulai tanam tembakau, hanya saja sebelum tanam tembakau tidak sedikit petani yang tanam cabai.
BACA JUGA:Curah Hujan Menurun, Penanaman Tembakau Jadi Mundur
"Tembakau ditanam di tengah-tengah tanaman cabai, saat cabai habis tembakau mulai terlihat tumbuh," tuturnya.
Selain itu lanjutnya, sebagian sawah yang biasanya ditanami tembakau kini masih banyak tanaman cabainya, jika sebelum bulan Juli sudah habis masa panen, ada kemungkinan akan ditanam tembakau. (set)