Karakteristik Pasar Wage di Pakis Magelang, Pasar Ikonik yang Hanya Buka Sepekan Sekali

Karakteristik Pasar Wage di Pakis Magelang, Pasar Ikonik yang Hanya Buka Sepekan Sekali

RAMAI. Salah seorang pedagang kambing di Pasar Wage, Pakis, Kabupaten Magelang menurunkan ke kiosnya.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

PAKIS, MAGELANGEKSPRES.ID - Menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat melakukan berbagai persiapan mulai dari membersihkan rumah, mempercantik diri hingga berbelanja ke pasar.

Berbeda dengan persiapan belanja di daerah lain, masyarakat di kawasan Pakis, Kabupaten Magelang memiliki Pasar Wage atau Pasar Sanggrahan yang hanya buka setiap weton Wage.

Tak hanya itu, kekhasan lain Pasar Wage yakni menjual berbagai perlengkapan unik seperti perkakas dan kebutuhan rumah tangga baru maupun bekas serta banyak tukang cukur konvensional.

BACA JUGA:Kelangkaan Pupuk Hingga Sulitnya Pasarkan Tembakau, Anggota DPRD Magelang Dicecar Petani

Saat Magelang Ekspres mengunjungi Pasar Sanggrahan, ribuan masyarakat laki-laki maupun perempuan terlihat berdesakan untuk mencari kebutuhan masing-masing.

Meski sedang berpuasa, para ibu tak terlihat lelah dan sibuk memilih perlengkapan rumah tangga seperti toples serta taplak meja, sedangkan para bapak asyik mencari cangkul, pisau, sabit, dan sejenisnya.

Sementara itu, sebagian lainnya memilih hewan ternak mulai dari sapi hingga ayam untuk dipelihara.

BACA JUGA:Pemkab Magelang Edukasi Cukai Tembakau Lewat Festival Budaya

Menurut cerita tutur masyarakat setempat, Pasar Sanggrahan adalah tempat tinggal para pemasok pengrajin senjata Pangeran Diponegoro.

Meski demikian, sesepuh desa Pakis, Slamet (70) mengatakan belum ada bukti sejarah yang menunjukkan desa tersebut memang merupakan pemasok senjata.

Jika tertarik berbelanja alat potong, masyarakat tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

BACA JUGA:Bejat! Warga di Pakis Magelang Perkosa Adik Istrinya Sendiri

Hal itu karena, barang yang dijual di Pasar Sanggrahan juga cukup variatif, mulai dari Rp 15.000 untuk pisau biasa hingga ratusan ribu untuk perkakas lainnya.

"Dalam sekali 'pasaran Wage' biasanya bisa menjual 15 sampai 30 alat, tidak tentu, tapi yang paling laris cangkul, sabit, pisau," kata salah seorang pedagang, Bekti (58).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres