"Di lingkup kabupaten memang gaungnya kurang. Karena dari sekian tahun, baru diselenggarakan kembali festival karawitan," ujarnya.
Gunawan menyebutkan, beberapa kriteria penilaian dalam festival karawitan ini, seperti garap gamelan, tabuhan garap gending, kreativitas, harmoni, dan juga penampilan. Tidak hanya itu tata cara tabuhan yang sesuai dengan jenis gendingnya juga dinilai.
"Garap tabuhan itu teknik tabuhannya itu seperti apa, penampilannya menarik atau tidak. Itu semua masuk, penilaian," jelasnya.
Kabupaten Temanggung sebenarnya memiliki gaya karawitan yakni Kedu Temanggungan. Namun minimnya literasi dan narasumber membuat seolah-olah gaya tersebut hilang. Untuk teknik garap instrumen kolotomik dan instrumen-instrumen baku mengacu pada gaya yang sudah ada.
"Seperti gaya Surakarta atau gaya Yogyakarta hingga untuk pengenalan menggunakan gaya Semarangan," lanjutnya. (set)