WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES- Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo HW mengaku kesal. Pasalnya, akhir akhir ini kegiatan persidangan terganggu dengan minimnya kehadiran dan molor waktu kedatangan anggota.
"Sudah ada surat dari BK, mungkin SP satu kita terbitkan untuk ingatkan," ucapnya kemarin.
Menurutnya, ada 8 anggota yang masuk kategori parah. Sudah 6 kali rapat paripurna tidak hadir. Sehingga perlu ada peringatan serius.
"Ada 8 orang anggota. Itu data yang disodorkan oleh BK. Data itu juga dari sekwan, kan ada bukti absensinya," tandasnya.
BACA JUGA:Penyertaan Modal Capai Rp77 M, Pemkab Wonosobo ke Badan Usaha
Politisi senior banteng moncong putih asal Kalikajar itu mengaku tidak tahu pasti alasan malasnya sejumlah anggota DPRD untuk hadir dalam rapat rapat di gedung wakil rakyat.
"Ya ngak tahu masalah. Ini masalah komitmen, kan masih satu tahun masa baktinya, masih lama itu," bebernya.
Eko justru mengaku heran. Apalagi sebagian besar anggota kembali maju menjadi bacaleg pada pemilu 2024. Padahal kalau kembali duduk jadi wakil rakyat aktivitas sama, yaitu menghadiri sidang-sidang.
"Terus apa tujuannya, di masa akhir ini mestinya semangat. Kan tidak mudah meraih kursi di gedung dewan," katanya.
Dalam waktu dekat, Eko mengaku akan memanggil seluruh ketua Fraksi untuk membicarakan hal tersebut. Harapannya ada perubahan sikap dari anggota yang malas hadir.
"Pimpinan akan rapat dan undang ketua Fraksi, secepatnya. Ini sudah mengganggu, kita akan lihat seperti apa hasilnya nanti," katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan, Edi Sutoto mengatakan, pihaknya sudah menyusun laporan terkait persoalan minimnya tingkat kehadiran dan juga waktu sidang yang sering molor hingga 3 jam.
BACA JUGA:Wisnus Telaga Menjer Wonosobo Melejit, Capai 500 Persen
"Sudah kami susun dan sampaikan ke pimpinan," ujarnya.
Diakui bahwa belakangan jumlah anggota yang hadir dalam sidang paripurna terus merosot jumlahnya.