MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Lima dosen Universitas Tidar (Untidar) Magelang melakukan kunjungan ke dua universitas di Malaysia pada awal September 2023 ini.
Hal ini guna mendukung peningkatan kualitas pengajaran melalui patok duga pengelolaan pengajaran ke universitas bereputasi di luar negeri.
Kunjungan strategis dilakukan ke Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Malaysia.
Kelima dosen tersebut di antaranya Plt Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum Dr Astuty MPd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr Sri Mulyani MSi, Dekan Fakultas Ekonomi Prof Dr Hadi Sasana SE Msi, dan Dosen Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur Ir Nurhadi ST MT IPM serta Dosen Peternakan Dody Houston Billhaq SPt MSc.
BACA JUGA:Tim PKM-K Untidar Magelang Ciptakan Tote Bag Ber-QR Code untuk Promosikan Desa Wisata
Dua universitas yang dikunjungi merupakan universitas kelas dunia. Menurut QS World University Ranking 2024, Universiti Malaya menempati peringkat ke-65 dunia, sementara Universiti Kebangsaan Malaysia menempati peringkat ke-159 dunia.
Perwakilan Untidar Magelang berkesempatan meninjau langsung kegiatan proses pengajaran, manajemen kelas, fasilitas penunjang pembelajaran, dan laboratorium di dua universitas tersebut.
“Besar harapan kami bahwa Universitas Tidar dapat terus berkembang dengan standar universitas dunia,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar Dr Sri Mulyani Msi, saat ditemui, Sabtu, 23 September 2023.
Dalam kegiatan diskusi bersama Universiti Malaya dan Universiti Kebangsaan Malaya, terdapat pembahasan dukungan implementasi lanjutan program pre-doctoral untuk dosen Universitas Tidar.
Program ini bertujuan mendorong percepatan peningkatan kualitas dosen dengan studi lanjut jenjang S3 di universitas bereputasi dunia.
BACA JUGA:FKIP Untidar Gelar Orientasi Mahasiswa PPG Daljab 2023
International Office Relation Official Universiti Malaya, Salifah Hasanah Ahmad Bedawi menyatakan bagaimana kewirausahaan juga bisa menjadi bidang kolaborasi antar universitas.
“Universiti Malaya and Universitas Tidar shared the importance of entrepreneurship amongst the students and graduates so it is definitely one of the areas of collaboration that we can pursue,” katanya.
Diskusi juga membahas perihal Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dengan Universiti Malaya melalui Long Term Mobility Program.
Selain itu, diskusi ini juga membuka kesempatan bagi Untidar untuk bergabung dalam forum ekonomi internasional, yakni Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (MIICEMA).