MAGELANG EKSPRES-Dahsyatnya Hari Kiamat yang diawali dengan bumi digoncangkan dan seluruh manusia dibangkitkan dalam kubur, kondisi manusia setelah kebangkitan dan keadaan manusia ketika melihat kedahsyatan Hari Kiamat sudah disebutkan dalam Al Qur'an dan As Sunnah.
Kewajiban Muslim hanya meyakini bahwa Hari Kiamat pasti terjadi.
Ustadz Abdullāh Roy dalam Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kebangkitan adalah dikembalikannya arwah ke dalam tubuh sehingga manusia kembali hidup.
BACA JUGA:Munculnya Hari Kiamat Menurut Jayabaya dan 6 Agama di Indonesia
Kemudian akan digoncangkan bumi dengan segoncang-goncangnya dan terbuka kuburan manusia. Kemudian keluarlah semua manusia dari kuburnya dalam keadaan hidup.
Allah berfirman :
إِذَا زُلۡزِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ زِلۡزَالَهَا (١) وَأَخۡرَجَتِ ٱلۡأَرۡضُ أَثۡقَالَهَا (٢) وَقَالَ ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا لَهَا“Apabila bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya. Dan Bumi mengeluarkan beban-bebannya. Dan berkatalah manusia, “Mengapa Bumi menjadi begini?” (Az-Zalzalah : 1-3)
Kondisi Manusia saat Hari Kebangkitan :
1. Orang yang pertama dibangkitkan adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi WasallamDan orang yang pertama kali terbuka kuburannya adalah Rasulullah (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia. Rasulullah bersabda :
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِAkan dibangkitkan setiap hamba sesuai keadaan dia ketika meninggal dunia (HR. Muslim)
Rasulullah mengabarkan bahwasanya orang yang meninggal dalam keadaan ihram, haji atau umroh, maka akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah (HR. Bukhari dan juga Muslim).
3. Orang yang memakan riba akan bangkit seperti bangkitnya orang-orang yang kesurupan yaitu dalam keadaan sempoyongan.
Allah berfirman :
ٱلَّذِينَ يَأۡڪُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّۚ“Orang-orang yang memakan riba, tidak bangkit dari kuburnya, kecuali seperti bangkitnya orang-orang yang kerasukan setan.” (Al-Baqarah : 275)