MAGELANGEKSPRES -- Kota Pekalongan pasti identik dengan batiknya yang sudah mendunia, tetapi taukah kamu jika Kota Pekalongan juga memiliki kuliner khas legendaris yaitu nasi megono.
Nasi megono masuk dalam kuliner khas Pekalongan yang sudah cukup familiar, kuliner ini sudah sangat populer di wilayah Pekalongan dan kerap disebut-sebut sebagai kuliner rakyat karena makanan khas yang satu ini telah melekat kuat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan.
Nasi megono atau Sego megono adalah sajian nasi yang diberi campuran parutan kelapa yang sudah berbumbu dengan cacahan serat nangka muda atau gori.
Sajian khas ini biasanya dilengkapi dengan tempe mendoan, tempe goreng tipis balur tepung, juga dapat dilengkapi dengan lauk-pauk berupa ikan, ayam, daging sapi dan lain-lain.
BACA JUGA:Asal Usul Dawet Ayu Banjarnegara, Ternyata Inilah Alasan Disebut Ayu
Tak hanya itu, nasi megono ada juga disajikan sebagai alternatif bagi mereka yang sedang menjalani diet, mereka bisa mengganti nasi putih dengan beras merah maupun alternatif bahan pokok lainnya yang rendah kalori.
Kamu bisa menemukan nasi megono ini di warung-warung atau para pedagang yang berjualan disepanjang jalan Kabupaten Pekalongan, meskipun menjadi makanan khas Pekalongan, nasi megono ini juga dapat ditemukan di daerah sekitar Pekalongan seperti Pemalang dan Batang.
Makanan ini khas Pekalongan karena mengandung nilai historis berupa asal usul penempaan 'Megono' berasal dari dua suku kata Jawa yaitu 'Mergo' dan 'ono' (sebab dan akibat).
Dikisahkan pada zaman dahulu di wilayah Pekalongan dan sekitarnya memiliki tanah yang subur tetapi keadaan mereka tidak memungkinkan untuk menumbuk padi menjadi nasi.
BACA JUGA:Museum Jenang Kudus: Museum Jenang Pertama di Indnesia Ternyata Ada di Kudus!
Hal ini menyebabkan kondisi hasil panen padi menurun drastis dan para warga harus segera mencari solusi dari permasalahan ini
Dari kondisi pelik ini memunculkan ide untuk membuat sego megono dari bahan serat nangka muda yang dipadukan parutan kelapa berbumbu atau urap yang kemudian dicampur dengan sayuran.
Tak disangka nasi megono yang mereka buat secara dadakan ternyata menjadi sajian yang memiliki citarasa yang gurih dan lezat.
Tak heran nasi megono dijadikan sebagai makanan khas Pekalongan karena memiliki nilai historis dari sebuah kondisi atau situasi yang pelik (mergo) akhirnya muncullah ide membuat sajian nasi yang mudah dibuat tersebut (ono).
BACA JUGA:Fakta Sejarah Lentog Tanjung Khas Kudus, Rekomendasi Sarapan yang Lezat dan Murah Meriah