TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Sampai saat ini sampah memang masih menjadi masalah yang masih menanti solusi, oleh karena kepedulian terhadap sampah harus terus digaungkan, agar sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tidak cepat mengunung.
Seperti yang dilakukan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bumi Phala (Mipha) Parakan, mereka mewakili ribuan siswa dan siswi disekolah tersebut mendatangi langsung TPA Sanggrahan di Kecamatan Kranggan Selasa kemarin.
BACA JUGA:Jaga Ekosistem, Siswa SMK Mipha Parakan Tebar Ribuan Benih Ikan di Sungai Galeh Temanggung
Tidak hanya berkunjung dan melihat situasi dan kondisi TPA saja, namun puluhan siswa dan siswi SMK Mipha ini melakukan berbagai kegiatan diantaranya, bakti sosial, aksi treatikal dan penanaman pohon.
"Ternyata kondisi sampah di TPA cukup mengkhawatirkan, setiap jam datang sampah yang jumlahnya ber truk-truk,"kata Pujo Susilo salah satu siswa SMK MIpha Parakan.
Menurutnya, kepedulian siswa dan siswi SMK MIpha Parakan berangkat dari keprihatinan siswa terhadap kondisi lingkungan yang akhir-akhir ini banyak ditemukan sampah, bahkan setelah hujan reda sampah akan terlihat dijalan-jalan.
Dari kondisi ini, siswa berusaha akan memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya, seperti sampah organik dan an organik, sehingga dengan pemilhan dan pemilahan sampah dilingkungan, maka akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.
BACA JUGA:Aneka Sampah Berserakan di Pantai Dewaruci Purworejo, Bagus Roro dan Berbagai Komunitas Turun Tangan
Ia mengaku, harus mengiklaskan uang jajannya untuk didonasikan dalam kegiatan bakti sosial ini, memang belum bisa memberikan bantuan sesuai dengan harapan pemulung, namun setidaknya bisa meringankan bebannya dalam stu hingga dua pekan mendatang.
"Kami iuran sendiri, dalam beberapa hari sudah terkumpul uang hingga jutaan rupiah, uang ini kami belanjakan sembako dan kami bagikan langsung kepada pemulung yang mengais rejeki di TPA Sanggrahan,"tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah SMK MIPHA PARAKAN Eko Suseno mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka yang sekarang sudah diterapkan disekolah
Selain itu katanya, terjun langsung ke TPA ini menjadi rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Mipha Parakan, dengan kegiatan ini siswa bisa merasakan langsung betapa banyaknya masalah yang ditimbulkan dari sampah.
"Ini sebagai edukasi bagi para siswa, sampah itu tidak hanya dibuang dan selesai, masih banyak masaklah yang ditimbulkan,"katanya.
BACA JUGA:Tanamkan Jiwa Nasionalis, SMK Mipha Temanggung Kibarkan Bendera Raksasa di Jembatan Sangkil
Dari sini lanjut Eko, siswa bisa memilah dan mililih sampah sebelum dibuang, tentunya sesuai dengan jenis sampahnya, sehingga bisa meringankan beban petugas saat mengambil sampah.
"Dengan melihat TPA, bisa menyadarkan pada anak-anak pentingnya untuk memilih dan memilah sampah dengan benar sampah yang organik mestinya dipisah dengan sampah yang anorganik supaya teman-teman pemulung di sini lebih mudah dalam memilih dan memilah sampah,"harapnya.