MAGELANGEKSPRESS -- Manisan Carica, camilan khas Dieng, Wonosobo, tidak hanya lezat namun juga menyimpan sejumlah fakta unik yang menambah daya tariknya.
Sebagai ikon kuliner daerah Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Manisan Carica memiliki sejarah dan keistimewaan tersendiri yang patut diungkap.
Berikut adalah beberapa fakta unik yang membuat Manisan Carica begitu menarik dan istimewa.
1. Buah Carica: Bukti Keanekaragaman Flora Indonesia
Manisan Carica memiliki bahan dasar dari buah Carica yang memiliki bentuk yang mirip dengan pepaya, tetapi berwarna kuning.
Buah ini adalah salah satu bukti keanekaragaman flora Indonesia.
BACA JUGA:Carica di Wonosobo Kembali Langka, Produsen Khawatir Pasokan Terganggu
Buah Carica tumbuh subur di kawasan dataran tinggi, khususnya di daerah Wonosobo yang memiliki iklim dan tanah yang cocok untuk pertumbuhannya.
2. Asal Mula Nama "Carica"
Carica adalah tanaman buah yang memiliki nama latin Carica Pubescens dan masuk dalam golongan famili Pepaya.
Meskipun buah Carica mirip dengan pepaya, rasanya lebih manis dan memiliki tekstur yang lebih kenyal.
Penggunaan nama ini untuk camilan khas Wonosobo menunjukkan upaya untuk mengangkat potensi buah lokal menjadi produk olahan yang memikat selera.
2. Bukan Buah Asli Indonesia
Tanaman carica pertama kali dibawa oleh penjajah Belanda pada masa Perang Dunia II dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.
BACA JUGA:Carica Bakal Masuk Jejaring Kuliner Nusantara, Jadi Jalan untuk Potensi Lain
Saat itu, penjajah Belanda memilih wilayah Dieng sebagai tempat uji coba karena buah itu hanya bisa beradaptasi di daerah yang memiliki ketinggian 1.500-2.000 mdpl.
3. Teknik Pengeringan Tradisional
Salah satu ciri khas Manisan Carica adalah penggunaan teknik pengeringan tradisional.
Buah Carica yang sudah dipotong tipis-tipis direndam dalam larutan gula dan kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga mengering.