MAGELANGEKSPRES -- Kebumen, sebuah kota di Jawa Tengah, memiliki kekayaan kuliner tradisional yang khas dan menggoda.
Salah satu hidangan yang menjadi andalan dan kini dikenal secara luas adalah Nasi Penggel Kebumen.
Dengan cara penyajian yang unik dan cita rasa yang lezat, Nasi Penggel Kebumen menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat kuliner.
Nasi Penggel Kebumen memiliki sejarah panjang yang membawa kita ke akar budaya dan tradisi masyarakat Kebumen. Nama "Penggel" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya "bungkus" atau "balut".
Nama tersebut mencerminkan cara penyajian Nasi Penggel yang khas, di mana nasi dan lauk-pauknya dibungkus dengan daun pisang.
Hidangan ini tidak hanya sekadar makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki makna dalam berbagai acara adat, pesta, atau upacara keagamaan di masyarakat Kebumen.
Keberadaan Nasi Penggel menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan meresap dalam kearifan lokal.
Nasi Penggel Kebumen terkenal dengan keberagaman bahan-bahan utamanya, menciptakan kombinasi rasa yang menggugah selera.
Nasi yang digunakan biasanya adalah nasi putih yang pulen dan harum. Nasinya di bentuk menjadi bulat-bulat seperti nasi kepal.
Lauk-pauknya mencakup berbagai macam pilihan, seperti sayur kulit dan jeroan sapi, tempe mendoan dan sambal goreng, telur balado, dan sayuran, seperti sayur gori atau nangka dengan kuah santan yang kental.
Proses pembuatannya melibatkan keahlian khusus dalam penyajian dan pembungkusan.
Nasi dan lauk-pauknya ditempatkan di atas daun pisang yang bersih, kemudian dibungkus dengan rapi atau dalam bahasa Jawa di pincuk.
Proses ini memberikan aroma alami dan kelembutan pada nasi, sekaligus menjaga kelembaban lauk-pauk di dalamnya.