MAGELANGEKSPRES -- Sego Megono merupakan kuliner khas Pekalongan. Ternyata Pekalongan tidak hanya terkenal dengan keindahan batiknya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya.
Salah satu hidangan yang mencerminkan keunikan dan kelezatan kuliner Pekalongan adalah Sego Megono.
Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya dan tradisi masyarakat setempat.
Asal Usul dan Uniknya Sego Megono
Sego Megono bukanlah sekadar nasi biasa, melainkan sebuah hidangan khas yang memiliki sejarah panjang di Pekalongan.
BACA JUGA:Terbuat dari Tepung Gaplek! Mie Lethek Khas Bantul Suguhkan Kuliner Unik di Jogja
Nama "Megono" berasal dari bahasa Jawa yang berarti 'mergo' dan 'ono' (sebab dan akibat) yang memiliki makna karena kondisi yang susah (mergo) timbulah ide membuat sajian nasi tersebut (ono).
Makna dari Sego Megono ini menggambarkan kondisi Pekalongan yang pada saat itu hasil panen padinya anjlok dan warga harus memutar otak untuk mengganti masakan yang cepat untuk di olah, dan munculah ide untuk membuat Sego Megono.
Hidangan ini terdiri dari nasi dan nangka muda yang dicincang halus dicampur dengan parutan kelapa yang sudah diberi bunbu serta disajikan dengan berbagai lauk-pauk yang khas.
Lauk utama dalam Sego Megono biasanya terdiri dari tempe mendoan hangat, tahu, telur rebus, ayam suwir, dan sayuran seperti kacang panjang atau daun singkong.
Semua bahan tersebut disajikan bersama sambal khas Pekalongan yang pedas dan gurih.
Proses persiapan lauk serta penyajian nasi yang diiris halus menjadi ciri khas yang membedakan Sego Megono dari hidangan nasi lainnya.
Bumbu Khas dan Cara Penyajian
Bumbu yang digunakan dalam Sego Megono juga memberikan sentuhan khas pada hidangan ini.