MAGELANG EKSPRES-Meneladani kebiasaan Rasululllah Shalallahu 'alaihi wa sallam di bulan Syaban yakni mengerjakan puasa hampir sebulan penuh di bulan tersebut. Diantara keutamaan bulan Syaban adalah diangkatnya amal manusia.
Maka Rasulullah menginginkan agar saat amalnya diangkat beliau dalam keadaan berpuasa. Memperbanyak puasa di bulan Syaban dibanding bulan-bulan lain senantiasa dilakukan Rasulullah hingga wafat.
Dan puasa Syaban menjadi sarana berlatih bagi umat Muslim sebelum memasuki puasa wajib yakni puasa di bulan Ramadhan.
Ibarat seseorang yang akan bertanding maka hendaknya orang tersebut berlatih dulu sebelum mengikuti pertandingan.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah 8 Manfaat Puasa Ramadhan 2024 Bagi Kesehatan Tubuh Menurut Kemenkes
Puasa Ramadhan menjadi ajang pertandingan bagi umat Muslim. Seorang Muslim yang ingin memenangkan pertandingan maka sudah mulai menyiapkan diri sejak bulan Syaban.
Namun saat ini sudah memasuki pertengahan bulan Syaban. Bolehkah mengerjakan puasa setelah pertengahan bulan Syaban?
Sebagian orang menganggap bahwa puasa setelah pertengahan Syaban tidak dibolehkan karena ada beberapa hadits yang melarangnya. Namun hadist tersebut lemah, apalagi jika seseorang sudah mempunyai kebiasaan puasa.
Hadist tersebut juga bertentangan dengan hadist lain yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam selalu memperbanyak puasa di bulan Syaban dibanding bulan-bulan lain. Bahkan beliau biasa berpuasa hampir full di bulan Syaban.
Larangan Puasa Setelah Pertengahan Syaban
Ada beberapa lafazh yang membicarakan larangan puasa setelah pertengahan bulan Syaban, diantaranya :
Lafazh Pertama
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا“Jika tersisa separuh bulan Syaban, janganlah berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 738 dan Abu Daud no. 2337)
Lafazh Kedua
إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلاَ صَوْمَ حَتَّى يَجِىءَ رَمَضَانُ