Bolehkah Mendahulukan Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan?

Kamis 18-04-2024,05:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES- Mengetahui betapa besar keuatamaan puasa 6 hari di bulan Syawal maka tentu kita berharap bisa mengerjakan puasa tersebut.

Sebab puasa Syawal merupakan amalan untuk menyempurnakan puasa Ramadhan yang baru selesai kita kerjakan.

Bagi umat Muslim yang berpuasa Ramadhan sebulan penuh kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal maka akan dihitung seperti puasa sertahun.

BACA JUGA:Lima Faedah Puasa Syawal Seperti Diungkapkan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Dalilnya, hadist yang diriwiyatkan Abu Ayyub Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164)

Dalil tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang melakukan puasa Ramadhan sebulan penuh kemudian diikuti dengan puasa 6 hari di bulan Syawal maka seperti puasa setahun.

Bagaimana bagi yang tidak berpuasa Ramadhan secara penuh karena uzur seperti haidh, menyusui atau nifas bagi Muslimah.

Atau bagi yang sedang sakit, safar atau semacamnya sehingga tak mampu berpuasa.

BACA JUGA:Cara, Waktu Paling Afdhal dan Point Penting tentang Puasa Syawal

Ini tentu menjadi persoalan tersendiri bagi kaum Muslimah atau bagi mereka yang terpaksa meninggalkan puasa karena uzur tersebut.

Padahal mereka berharap bisa mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal untuk meraih pahala puasa setahun.

Bila ingin meraih pahala setahun maka seseorang harus mengqadha' dulu atau mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan. Baru kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal.

Bolehkah mendahulukan puasa Syawal bagi orang yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan karena ada uzur seperti haidh dan semacamnya?

Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena ada uzur, seperti haidh, bersafar, sakit, dan semacamnya namun tetap berpuasa Syawal maka ia mendapatkan pokok pahala puasa, tetapi ia tidak mendapatkan pahala puasa sempurna setahun penuh seperti yang disebutkan dalam dalil di atas.

Kategori :