Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, RSUD Tidar Kota Magelang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

Kamis 18-07-2024,15:29 WIB
Reporter : Haryas Prabawanti
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG,MAGELANGEKSPRES -- Gangguan kesehatan jantung kini tak hanya dialami masyarakat usia lanjut saja, namun juga memungkinkan terjadi pada anak-anak atau remaja.

Hal itu disampaikan Walikota Magelang, dr Muchammad Nur Aziz saat ditemui Magelang Ekspres di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang, belum lama ini.

Sebab, menurut dr Aziz, gangguan jantung sangat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup seseorang.

"Rokok, kopi, pola tidur menjadi salah satu penyebab gangguan jantung rentan terjadi pada generasi muda yang saat ini cenderung sulit lepas dari hal-hal tersebut," jelasnya.

BACA JUGA:Berikan One Stop Service, RSUD Tidar Kota Magelang Bakal Punya Layanan Cath Lab

Oleh karena itu, dr Aziz mengimbau, selain antisipasi, masyarakat juga perlu dilatih untuk melakukan penanganan darurat terhadap gangguan jantung yang bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.

Guna membekali masyarakat dengan kemampuan penanganan gangguan atau serangan jantung, RSUD Tidar Kota Magelang menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Sebagai informasi, BHD adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiac arrest).

Pelatihan BHD diselenggarakan di Auditorium Bagus Panuntun RSUD Tidar Kota Magelang, Senin 15 Juli 2024.

BACA JUGA:Wujudkan Pelayanan Paripurna untuk Masyarakat, RSUD Tidar Kota Magelang Gelar Kick Off Program Si Kejar Nadi

Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan masyarakat dari berbagai elemen seperti BPBD, SAR, pelajar dan mahasiswa.

Adanya pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama saat keadaan darurat.

Terutama, dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah jantung dan pembuluh darah.

"Kami dipandu oleh dokter dan instruktur yang berpengalaman, dilatih untuk mengenali kondisi korban hingga melakukan bantuan pernafasan," kata peserta pelatihan BHD, Diki (16).

Sebagai pelajar yang juga aktif di Palang Merah Remaja (PMR) Diki mengaku merasa terbantu dengan adanya pelatihan BHD, karena bisa mempraktekkan masing-masing teknik dengan alat peraga yang mumpuni.

Kategori :