MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang menggelar Festival Kesenian Gedruk 2024.
Kegiatan tersebut digelar di Ketep Pass, Rabu 24 Juli 2024 dan diikuti 21 kelompok Kesenian Gedruk.
Para penari tersebut menampilkan Kesenian Gedruk dengan rampak selama 10 menit.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang Manteb Sudarsono mencatat, ada sekitar 2.600-an kelompok kesenian di wilayahnya.
BACA JUGA:Festival Tlatah Bocah 2024, Lestarikan Budaya Jawa Sejak Dini
Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menuturkan, festival tersebut adalah upaya yang dilakukan pemkab untuk pelestarian dan pembinaan.
Upaya pelestarian ini penting karena kebudayaan memiliki peran yang cukup penting dalam pembinaan mental spiritual maupun pendidikan karakter," kata Husein saat dihubungi Magelang Ekspres, belum lama ini.
Terlebih, Magelang memiliki beragam kesenian rakyat yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Selain itu, lanjut Husein, upaya pelestarian Gedruk selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Oleh karena itu, Husein menuturkan, Disdikbud menggelar festival yang fokus pada satu jenis kesenian tradisional, yakni gedruk atau rampak buto.
BACA JUGA:Festival UKM Expo 2024 di Wonosobo Masih Didominasi Produk dari Luar
Kesenian tersebut, dipilih sebab 21 kecamatan di Kabupaten Magelang memiliki kelompok seni yang mengajarkan gedruk.
Tak hanya upaya pelestarian, Festival Gedruk sekaligus dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-79 RI.
Seorang penari Gedruk dari Windusari, Joko (35) mengaku merasa terharu, karena sebagai pegiat seni ia merasa diapresiasi dan memiliki wahana untuk mengembangkan bakat.
"Kesenian rakyat di Magelang tumbuh subur, banyak agenda dan festival yang bisa menjadi tempat untuk berkarya," ujarnya.