Petani di Temanggung Tunggu Kabar Perwakilan Pabrikan Rokok Beli Tembakau

Senin 05-08-2024,16:43 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Malik Salman

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Petani tembakau di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Temanggung mempertanyakan konsistensi perwakilan pabrikan rokok kretek dalam pembelian tembakau pada panen raya 2024 ini.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada kabar kapan perwakilan pabrikan rokok akan melakukan pembelian tembakau.

"Biasanya kalau sudah memasuki bulan Agustus sudah ada kabar kapan gudang akan melakukan pembelian, tapi sampai sekarang belum ada kabar juga. Padahal sekarang sudah tanggal 5 Agustus," tutur Ahmad (49) salah satu petani di Kecamatan Tretep, Senin 5 Agustus 2024.

BACA JUGA:Jajaki Kuota Pembelian Tembakau, Pemkab Temanggung akan Kunjungi Pabrik Rokok

Ia menuturkan, mayoritas tanaman tembakau di wilayah Kecamatan Tretep dan sekitarnya sudah siap panen, namun karena belum ada kepastian pembelian tembakau maka belum banyak petani yang mulai panen raya.

Biasanya kata Ahmad, akhir bulan Juli petani di wilayah kecamatan Tretep dan Wonoboyo serta lereng Gunung Prau lainnya sudah mulai panen raya.

Namun, dipanen raya 2024 ini baru beberapa petani saja yang sudah mulai panen raya.

"Biasanya petani tembakau di lereng Gunung Prau paling awal panen raya, tapi sekarang masih sepi," tuturnya.

Ia berharap, panen raya tahun 2024 ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat cuaca tahun ini cukup mendukung, apalagi pertumbuhan tembakau tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.

BACA JUGA:Rumah dan Gudang Tembakau di Watumalang Wonosobo Terbakar, Kerugian Rp600 Juta

"Cuaca bagus, tembakau juga bagus, semoga saja pabrikan membeli tembakau lebih baik dari tahun 2023 kemarin. Panen raya tahun sebelumnya harga tertinggi hanya di kisaran Rp75.000 sampai Rp90.000 per kilogram, semoga saja tahun ini bisa lebih," harapnya.

Senada juga diungkapkan oleh Waryudi (56) petani di Kecamatan Kledung. Sampai saat ini petani masih menunggu kabar dari perwakilan pabrikan akan pembelian tembakau tahun ini, namun demikian petani tetap melakukan persiapan panen raya.

Sebab tuturnya, panen tembakau tidak seperti panen hasil pertanian lainnya. Panen tembakau membutuhkan proses yang cukup panjang, mulai dari petik di kebun, pengeraman hingga siap untuk diolah membutuhkan waktu paling tidak delapan hari.

"Berbeda dengan panen cabai, kubis dan sayuran lainnya, panen bisa langusng dijual, kalau tembakau harus diproses dulu untuk mendapatkan kualitas terbaik, sehingga butuh waktu yang lama untuk siap dijual," terangnya.

Ia berharap, dengan proses panen yang panjang ini perwakilan pabrikan bisa membeli tembakau dari petani dengan harga yang sangat layak, mengingat biaya tanam, perawatan hingga panen raya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kategori :