MAGELANGEKSPRES.COM - Menyambung silaturahim, di antara bentuk berbuat baik dengan kerabat kita adalah menyeru mereka kepada kebaikan dan kebenaran. Bukan sekadar yang kasih fulus, bukan sekadar mengunjungi mereka.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengawali berdakwah dengan sembunyi-sembunyi kira-kira selama tiga tahun.
Tidak semua kerabat dikasih tahu karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam membaca karakter, bagaimana kondisi mereka, kira-kira menerima atau tidak.
Bahkan Beliau lebih mendakwahi sahabat-sahabatnya seperti Abu Bakar Ash-Shidiq radhiyallahu 'anhu, atau kerabat kecil Beliau (keluarga kecil Beliau).
BACA JUGA:Menjadi Manusia Berkah, Kuncinya Belajar Ilmu Agama dan Cerdas Menentukan Prioritas
Ketika turun perintah untuk berdakwah terang-terangan,
{ فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ }
(QS. Al Hijr: 94)
Turun perintah Allah,
{ وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْأَقْرَبِيْنَ }
(QS. Asy-Syua'ra: 214)
Maka sebelum mendakwahi semuanya maka Rasulullah mulai mendakwahi kerabat-kerabat dekatnya.
Kemudian Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengumpulkan mereka. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengundang makan mereka.
BACA JUGA:Menjadi Manusia Berkah, Kuncinya Belajar Ilmu Agama dan Cerdas Menentukan Prioritas
Setelah selesai makan, maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memanggil mereka secara umum. Mulai nama kabilah besar kemudian yang lebih kecil dan yang lebih kecil lagi.