MAGELANGEKSPRES.COM - Kalimat Istirja’ Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun bukan hal yang asing bagi umat Muslim.
Kalimat ini senantiasa menghisi lisan umat Muslim tatkala sedang tertimpa musibah. Dan itulah ciri orang yang penyabar.
Namun di sisi lain, kalimat Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun yang paling sering diucapkan umat Muslim ketika mendengar atau mendapatkan berita tentang kematian seseorang.
BACA JUGA:Waktu Terkabulnya Doa yang Seringkali Diremehkan : Antara Azan dan Iqomah
Banyak umat Muslim yang senantiasa mengucapkan kalimat Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ketika dirinya tertimpa musibah atau mendengar kabar orang lain yang tertimpa musibah.
Namun belum tentu mereka paham dengan keberkahan dan rahasia kalimat Istirja’ yang dianjurkan dibaca ketika seseorang tertimpa musibah.
Allah Ta'ala berfirman,
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ,.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (QS. al-Baqarah: 154 – 155)
BACA JUGA:Rahasia di Balik Perintah Istighfar Setelah Shalat
Para ulama menjelaskan bahwa kalimat ini tidak diberikan kepada para nabi sebelum nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Seperti yang dinyatakan ulama tabi’in, muridnya Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, yaitu Imam Said bin Jubair. Beliau mengatakan,
لم تعط هذه الكلمات نبيا قبل نبينا، ولو عرفها يعقوب لما قال: يَا أَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ
Kalimat ini belum pernah diberikan kepada seorang nabi-pun sebelum nabi kita (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Andaikan sudah diketahui Ya’qub, tentu beliau tidak akan mengucapkan, “Duhai duka citaku terhadap Yusuf”. (Tafsir al-Qurthubi, 2/176).
BACA JUGA:Tidur saat Khutbah Jumat yang Bisa Membatalkan Wudhu