Menurut Karyo, seharusnya situasi tersebut terjadi paling lama satu hingga dua minggu.
"Mau tidak mau ya tetap dilewati, karena kita tidak punya pilihan, terlanjur berbunga," katanya
Setelah menanam kubis, Karyo khawatir, harga yang selanjutnya anjlok adalah tomat dan cabai.
"Sudah mulai was-was tapi belum tahu berapanya, karena panennya belum selesai jadi belum menentukan harga," kata Karyo.
Ayah tiga orang anak yang sudah 20 tahun bergelut dengan profesinya sebagai petani itu menuturkan, setelah petik, biasanya ia akan menjual sayurnya ke pasar.
"Kadang sudah ada yang pesan, tapi kalau terlalu murah saya pilih menjual sendiri ke Pasar Ngablak," tutur Karyo.
BACA JUGA:Guru ASN Kabupaten Magelang Komitmen Netral dalam Pilkada 2024
Ia berharap, ke depan ada perhatian khusus dari dinas atau pemerintah untuk mengatasi situasi ini.
"Mungkin ada bantuan atau solusi supaya kalau harganya anjlok minimal kita tetap balik modal," pungkasnya.(*)