MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Fakultas Pertanian Universitas Tidar menggelar Seminar Internasional dan publikasi ilmiah The 2nd International Conference on Agricultural, Nutraceutical and Food Science (ICANFS) 2024, belum lama ini.
Kegiatan bertajuk Pemberdayaan Pengelolaan Sumber Daya Pertanian Lokal untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 itu digelar di Gedung dr H R Suparsono, Kampus Tuguran Universitas Tidar.
ICANFS 2024 memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan diskusi tentang pengelolaan sumber daya pertanian lokal dapat berkontribusi dalam upaya global mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
"Ini bukan seminar biasa karena memiliki dampak berkelanjutan untuk mengembangkan pemikiran inovatif seputar manfaat sumber daya alam lokal dan eksplorasi diversifikasi serta ketahanan pangan," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama, Prof Suyitno ST MSc IPM.
BACA JUGA:PKM Untidar Latih Pokdarwis Rejo Lestari Bikin Miniatur Arca dan Candi
Terlebih, menurut Suyitno, pembahasan mengenai ketahanan pangan merupakan hal yang penting.
Dia menjelaskan, hasil dari ICANFS nantinya akan didampingi hingga menjadi jurnal terindeks atau memiliki ISBN.
Prof Suyitno berharap, selain menjadi referensi para akademisi, hasil diskusi juga menghasilkan inovasi dalam hal ketahanan pangan.
BACA JUGA:Tim PKM-K Untidar Ciptakan Inovasi Produk Usaha Redamen Jadi Pengharum Ruangan Alami
Kedepannya, ICANFS dapat diselenggarakan kembali dengan lebih banyak menggandeng peserta yang berasal dari luar negeri agar mahasiswa Untidar terbiasa dengan situasi internasional.
Ketua Panitia ICANFS, Shobrina Silmi menuturkan, seminar internasional tersebut sekaligus mewadahi 7 program studi di Fakultas Pertanian untuk menuangkan ide dan karyanya.
"Fakultas Pertanian ada program studi Agri Teknologi, Agribisnis, Peternakan, Aquakultur, Teknik Pangan, Gizi hingga Farmasi di Universitas Negeri Tidar Magelang diharapkan bisa berpartisipasi melalui karyanya," bebernya.
Sesuai tajuknya, Silmi menyebut, tema Nutrasiutical juga memantik ide para peserta agar dapat mempelajari terkait gizi makanan yang suistansable.
"Seminar ini menjadi wadah penting bagi akademisi, peneliti, dan profesional untuk membahas inovasi serta perkembangan di bidang pertanian, nutraceutical, dan ilmu pangan," tutur Silmi.