WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM -Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi salah satu area perubahan dalam Reformasi Birokrasi. Inovasi menjadi sarana menuju terwujudnya good governance, efisien, efektif, responsif, inovatif, kreatif, kompetitif, transparan, dan akuntabel dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Birokrasi dinamis yang didukung dengan terciptanya inovasi, memungkinkan terlaksananya perbaikan yang terus-menerus.
Hal tersebut, sebagaimana ditekankan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, dr. Mohammad Riyanto saat pengarahan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 di Ruang Mangoenkoesoemo, Kamis (24/10/2024).
BACA JUGA:Jatah Ketua Komisi di DPRD Wonosobo, Gerindra Berhasil Tempatkan Satu Ketua
“Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) menjadi sebuah sarana dalam menumbuhkan semangat seluruh elemen Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dalam menggagas penciptaan dan pengembangan inovasi guna meningkatkkan kualitas pelayanan publik, yang juga mendukung terwujudnya gerakan One Agency One Innovation,” ungkap Riyanto.
Lebih lanjut, Pihaknya akan mendorong seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo turut menyukseskan gerakan One Agency One Innovation, salah satunya dengan mengikuti KIPP, sebagai wujud komitmen bersama dalam memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.
“Animo dan partisipasi dalam KIP memperbesar harapan kita bersama akan masa depan yang lebih baik, mengingat inovasi-inovasi yang tercipta bernafaskan semangat pembaharuan," ucapnya.
BACA JUGA:Keterbukaan Informasi Publik di Wonosobo Menjadi Pintu Masuk Pengawasan
Dengan demikian, inovasi-inovasi tersebut diharap dapat mendorong perbaikan-perbaikan pada bidang pelayanan publik, sehingga kedepan mampu terus mempersembahkan pelayanan prima kepada seluruh elemen masyarakat Wonosobo, serta mewujudkan kemajuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi, Zulfa Akhwan Alim K menjelaskan, Kegiatan KIPP memang dilaksanakan secara rutin selama ini. Tahun 2024 jumlah kepesertaan meningkat, proposal dan jenis inovasinya yang masuk ada 33.
Kemudian 24 dikurasi oleh tim administrasi untuk menentukan 10 besar. Selanjutnya dilaksanakan final, dengan cara presentasi dan wawancara dari inovasi masing-masing, oleh juri dari Kemenpan RB, Akademisi dan Praktisi.
“Untuk para inovator nantinya akan kami bina dan bimbing untuk mengikuti KIPP tingkat berikutnya. Sebab selama beberapa tahun terakhir inovasi dari Wonosobo masuk top 40 inovasi nasional. Sehingga diharapkan dengan dukungan penuh dan pendampingan dapat berkontribusi terhadap reformasi pelayan publik maupun prestasi Wonosobo,” jelas Zulfa.
BACA JUGA:Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Plt Bupati Wonosobo: Cegah Penularan Penyakit
Pihaknya berharap ini menjadi pemicu dan pemacu dalam peningkatan pelayanan publik. Inovasi menjadi jawaban dalam menghadapi segala permasalahan yang muncul dalam pelayanan publik sehingga kepuasan masyarakat semakin meningkat.
“Pemkab Wonosobo sangat mendukung penuh terhadap segala inovasi untuk mendukung pelayanan publik terbaik. Sejatinya birokrasi adalah pelayan masyarakat,” pungkasnya. (adv/gus)