PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Sebanyak 10 tenaga kerja dari destinasi wisata pemerintah, desa wisata, dan Museum Tosan Aji Purworejo mendapatkan pelatihan kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kerja di bidang pariwisata.
Pelatihan difasilitasi oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo di lantai 2 Ganeca Convention Hall (GCH) mulai Senin-Selasa (4-5/11).
Dalam kegiatan tersebut, Dinporapar menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Jana Dharma Indonesia dari Yogyakarta.
BACA JUGA:Hadapi Musim Hujan, DPRD Purworejo Ajak Masyarakat dan Pemerintah Sinergi Mitigasi Bencana
Pelatihan dan Sertifikasi dibuka oleh Sekretaris Dinporapar Bangun Erlangga Ibrahim. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Agung Pranoto serta Direktur LSP Pariwisata Jana Dharma Hairullah Gazali.
Bangun Erlangga Ibrahim menyebut Purworejo merupakan kabupaten yang memiliki beragam potensi wisata dan lengkap. Sektor pariwisata sendiri selama ini menjadi salah satu prioritas yang harus ditangani.
“Kita memiliki program yang dinamakan Dolan Purworejo. Ini menjadi keunggulan karena sudah dimasukkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yang sudah berjalan. Untuk menyukseskan program tersebut dibutuhkan peningkatan kemampuan para pelaku wisata,” sebutnya.
Dalam konteks tersebut, pramuwisata menjadi ujung tombak. Seorang pramuwisata dapat meningkatkan daya dukung dari keberadaan destinasi, atraksi dan sarana pendukung yang ada.
BACA JUGA:Pj Bupati Temanggung Desak Bawaslu Telusuri Hoaks Pilkada di Medsos
“Sehebat apapun destinasi, atraksi dan sarana pendukung, kalau pemandunya tidak bisa membuat nyaman ya tidak akan bisa maksimal. Makanya peningkatan kemampuan pramuwisata itu menjadi hal yang penting,” ungkapnya.
Pihaknya berharap dengan kualifikasi yang dimiliki oleh para pramuwisata itu nantinya akan menjadikan mereka bisa bekerja dengan lebih baik di lapangan. Bukan lagi sosok yang bekerja sak madyane atau sekedar menggugurkan kewajiban.
Direktur LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia Hairullah Gazali, menjelaskan bahwa sertifikasi harus dimiliki oleh para pramuwisata karena mereka menjadi garda terdepan wisata di Kabupaten Purworejo.
“Kemampuan atau kecakapan seorang pramuwisata ini akan menentukan seorang wisatawan untuk bisa bertahan tinggal lebih lama. Jika mereka sudah lama tinggal secara otomatis mereka juga akan membelanjakan uang mereka lebih banyak,” jelasnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Purworejo sebagai Surganya Wisata yang Masih Perawan!
Pihaknya berharap, dari 10 orang yang dilatih nantinya akan benar-benar layak untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Benar-benar memiliki kemampuan di bidang pariwisata.