BACA JUGA:Tanam Padi di Desa Kalimiru Purworejo Dukung Asta Cita Presiden
Namun, karena situasi semakin memanas kemudian Maorin berlari keluar kantor karena ketakutan.
"Dari luar kantor Maorin dan Amel mendengar suara ribut-ribut dari dalam kantor serta suara meminta pertolongan, tidak lama kemudian datang warga bernama Erwin bersama warga lain melerai perkelahian tersebut," kisahnya.
Selanjutnya Pendi keluar dari dalam kantor dalam kondisi sudah berlumuran darah sambil berkata bahwa 'saya ditusuk oleh Pur duluan' sambil membuang sebilah badik ke depan kantor.
BACA JUGA:Tanam Padi di Desa Kalimiru Purworejo Dukung Asta Cita Presiden
Sedangkan Purwanto dalam kondisi terduduk di lantai kantor juga dalam posisi berlumuran darah.
"Selanjutnya datang pihak kepolisian mengevakuasi kedua orang tersebut ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo," paparnya.
Akibat perkelahian tersebut, Purwanto mengalami luka robek pada kepala bagian atas, luka robek pada bagian dahi, lecet pada lengan tangan sebelah kiri, lecet pada jari-jari tangan kiri, dan patah tulang pada jari kelingking tangan kanan.
BACA JUGA:Pelatihan Resiliensi Bencana: Nasyiatul 'Aisyiyah Purworejo Siaga Hadapi Megathrust
Sementara Pendi mengalami luka yang cukup parah yakni luka tusuk pada perut sebelah kanan, dan luka tusuk pada kepala sebelah kiri.
Kapolsek bersama Piket SPK dan Unit Reskrim Polsek Purworejo Mendatangi TKP dan mengevakuasi kedua pelaku perkelahian ke RS Tjitrowardojo Purworejo.
Petugas Polsek juga melakukan olah TKP bersama Satreskrim dan Inafis Sat Reskrim Polres Purworejo.
Bruyi berpesan agar masyarakat tidak mudah terpancing emosi, serta menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
"Pesan kamtibmas, tetap sabar dalam menghadapi permasalahn, selalu dekatkan diri pada Allah SWT, jangan mudah emosi," tandasnya. (*)