Angka Pernikahan Menurun Alasan Hari Jomblo Sedunia dekat dengan Masyarakat Indonesia?

Senin 11-11-2024,16:30 WIB
Reporter : Selia Dwi Amara
Editor : Selia Dwi Amara

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Perayaan hari jomblo sedunia yang jatuh setiap 11 November ajaknya cukup relevan oleh masyarakat Indonesia.

Ujaran tersebut didukung oleh survei dari From Southeast Asia yang menunjukkan angka pernikahan di Indonesia cukuplah rendah bila melihat dari jumlah jomblo masyarakatnya yang terbanyak se-Asia Tenggara.

Sekiranya ada sekitar 61.104.880 masyarakat Indonesia yang masih berstatus lajang baik yang belum menikah, bercerai maupun janda yang tidak menikah kembali.

BACA JUGA:Mantan Anggota Blink Hadiri Pernikahan Febby Rastanty, Bagaimana Kabar Terkininya Saat Ini?

Sedangkan data survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan adanya 80% masyarakat Jakarta yang berusia 16-30 tahun masih berstatus lajang.

Ini juga sebagai indikasi adanya penurunan angka pernikahan di Indonesia sejak tahun 2018-2023 dimana pada tahun 2018 tercatat adanya 2,01 juta pasangan sedangkan di tahun 2023 berubah drastis menjadi 1,58 juta pasangan.

Fenomena penurunan angka pernikahan tersebut juga dapat diamati melalui warga negara Amerika.

BACA JUGA:VIRAL! Pernikahan Unik di Borobudur Jadi Tontotan Pengunjung

Sebuah penelitian oleh Elliott, Krivickas, Brault, & Kreider (2010) juga menunjukkan adanya peningkatan yang tajam dengan orang-orang yang berstatus jomblo.

Selama periode 1980-2010, tercatat orang-orang Amerika yang belum menikah berada di usia 35 tahun keatas.

Sedangkan riset dari US Cencus Bureau memperlihatkan betapa lonjaknya angka jomblo di Amerika oleh masyarakatnya yang berusia 18 tahun keatas di rentang tahun 2011-2015.

BACA JUGA:Wedding Expo di Purworejo Dorong Pertumbuhan Vendor Pernikahan Lokal

Semula pada tahun 2011 ada sekitar 99,6 juta warga Amerika yang tidak berstatus menikah kemudian semakin naik menjadi 109 juta penduduk di tahun 2015.

Dari segala data yang ada, kira-kira mengapa di setiap tahunnya angka pernikahan seperti di Indonesia semakin rendah?.

Melansir dari berbagai sumber akar permasalahan dari fenomena ini adalah tekanan ekonomi, karir, hingga pendidikan.

Kategori :