Alasan Umat Muslim Dilarang Mengucapkan Selamat Natal

Selasa 17-12-2024,07:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES-Jadilah seorang Muslim yang cerdas. Hanya tunduk dan taat pada Al Qur’an dan hadis.

Bila Al Qur’an dan hadis melarang umat Muslim mengucapkan selamat hari raya orang kafir, termasuk hari raya Natal maka hendaklah kita tunduk dan taat. Hilangkan rasa takut, sungkam atau khawatir dikucilkan gara-gara tidak mengucapkan selamat Natal kepada orang-orang Nasrani.

Sesungguhnya ketaatan pada Allah dan RasulNya adalah di atas segalanya, termasuk ketaatan pada manusia.

BACA JUGA:Hukum Menerima Hadiah Natal yang Dibolehkan dan Dilarang dalam Islam

Ada beberapa alasan mengapa kita dilarang mengucapkan selamat Natal, diantaranya :

1.Natal Bukan Perayaan Umat Islam

Hari besar Islam hanyalah dua yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Perayaan natal, kelahiran Isa -menurut Nashrani- bukan perayaan umat Islam. Dan Islam tidak pernah menjadikan hari lahir nabi sebagai hari besar.

Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

“Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.’” (HR. An Nasa’i no. 1557. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

BACA JUGA:Hukum Membeli Barang-barang Promo Natal

2.Sejarah Natal  Berasal dari Ritual Penyembahan Berhala

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Di mana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/ budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.

3.Mengucapkan Selamat Natal Termasuk Loyal pada Orang Kafir

Islam memiliki prinsip wala dan baro’, yaitu loyal pada orang muslim dan tidak mendukung orang kafir. Termasuk bentuk dukungan dan loyal pada orang kafir adalah mengucapkan selamat natal. Inilah yang dikatakan oleh para ulama.

Kategori :