TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Ratusan warga Dusun Krajan, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Temanggung, tampak antusias mengikuti Kirab Budaya Merti Dusun, sebuah tradisi tahunan yang digelar untuk menyambut bulan Suro dalam kalender Jawa.
Mereka mengenakan busana adat Jawa lengkap sambil membawa tumpeng, ingkung ayam, dan jajanan pasar, yang diarak dari Kantor Desa menuju Komplek Makam Panjang—lokasi yang dipercaya sebagai tempat leluhur pembuka wilayah.
Kirab budaya ini dipimpin langsung oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, bersama istrinya, Panca Dewi.
BACA JUGA:Jelang 1 Suro, Warga Lamuk Temanggung Gelar Ritual Kirab Budaya Puji Jagat
BACA JUGA:Waspada Mobil Terbakar! Damkar Temanggung Ingatkan Pentingnya Cek Kendaraan Sebelum Berkendara
Kehadiran bupati memiliki makna tersendiri karena Desa Campurejo merupakan kampung halamannya.
Ia pernah menjabat sebagai kepala desa sejak 2007 sebelum akhirnya terpilih sebagai bupati.
Setelah arak-arakan, warga menggelar doa bersama (umbul donga) di area makam, lalu melanjutkan dengan makan bersama (kembul bujono) menggunakan tumpeng yang dibawa dari rumah masing-masing.
BACA JUGA:Petani Gelar Kirab Budaya, Panen Tembakau di Temanggung Bagus
BACA JUGA:Polemik Pasar Kliwon Temanggung: Pedagang Dalam Merugi, Pemkab Minta PKL Tertib Jualan
Acara juga diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti topeng ireng dan jaran kepang, yang menambah semarak suasana.
Ketua panitia, Guris Ma’arif, mengatakan bahwa prosesi ini merupakan ritual tahunan yang dilangsungkan setiap bulan Muharam (Suro), sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh pembuka wilayah atau pepunden.
“Selamatan ini kami gelar di Makam Panjang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Sekaligus menjadi doa bersama menyambut musim panen tembakau,” jelasnya.
BACA JUGA:TMMD Temanggung Gunakan Teknologi Plastik Cor, Bangun Jalan Desa Lebih Cepat dan Ramah Lingkungan