3. Allah akan Mengangkat Derajat Orang yang Tawaduk
Orang merendah, semakin tinggi. Orang akan berpikir, orang merendah maka dia menjadi rendah.Padahal tidak demikian. Cuma di dalam hadits ini, ada satu syarat yang harus diperhatikan, yaitu tawaduknya dia.
Dia merendahkan diri itu bukan karena pencitraan. Tapi disebutkan tawaduknya karena Allah 'Azza wa Jalla, ikhlas lillaahi Ta'ala.
Dia tahu bahwa dirinya lemah, enggak punya apa-apa. Bicara ilmu, Allah yang mengajarkan. Bicara tubuh dan badan, Allah yang kasih. Bicara harta, Allah yang memberi.
Karena biasanya orang itu sombong ketika memiliki sesuatu yang lebih dari yang lainnya. Tapi tatkala dia sadar semua yang ada pada diri dia adalah pemberian Allah 'Azza wa Jalla, ini menjadikan dia jadi merendahkan dirinya. Maka sekali lagi, bagi yang merendahkan diri, ingat karena Allah. Karena ada manusia-manusia yang dia merendahkan diri karena sedang pencitraan saja, supaya dia kelihatan tawaduk.
Maka tidak ada orang yang tawaduk lillah, melainkan Allah akan mengangkat dia. Dan tawaduk ini enggak bertentangan dengan kekayaan. Jadi jangan dipikir, orang tawaduk itu orang miskin karena enggak punya apa-apa. Kalau orang miskin tawaduk, biasa. Makanya kalau orang kaya sombong, itu dosa. Tapi kalau ada orang miskin sombong, lebih dosa lagi. Enggak punya apa-apa, apa yang mau disombongkan?
BACA JUGA:Segera Beramal Shaleh, Sebelum Datang 7 Perkara yang Melalaikan
Maka ingat, ketika engkau tawaduk dalam berpakaian, dalam bergaul, jangan sampai engkau melakukan itu pencitraan, hanya sekadar untuk mendapatkan sanjungan dan pujian. Enggak ada gunanya. Semua yang bukan untuk Allah 'Azza wa Jalla akan sirna dan fana, dan akan berbalik menjadi azab buat kita. (*)
*)Kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah