MAGELANGEKSPRES.ID-Kebanyakan manusia bersemangat untuk berlomba-lomba dengan urusan dunia.
Sebaliknya, hanya sedikit sekali atau jarang, orang yang berlomba-lomba untuk urusan akhirat.
Kalau kita lihat, habis Subuh mereka sudah mandi, sudah siap-siap, sarapan kemudian dengan kendaraannya berangkat meninggalkan rumahnya. Apa yang mereka lakukan, kebanyakan untuk mencari dunia. Semangat itu seharusnya dipakai untuk cari akhirat. Sebab, akhirat lebih baik dan lebih kekal.
Allah Ta’ala berfirman,
{ خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ ۞ }"Laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS. Al-Muthaffifiin: 26)
BACA JUGA:Keutamaan dan Hukum Sujud Tilawah
Allah 'Azza wa Jalla menceritakan tentang surga. Allah berbincang tentang orang-orang yang mendapatkan segala kenikmatan yang tidak pernah ada dalam bayangan manusia.
{ إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ ۞ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ۞ تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ ۞ يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ ۞ خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ ۞ }(QS. Al-Muthaffifiin: 22-26)
"Orang-orang baik itu berada di kenikmatan. Mereka berada di singgasana-singgasana, di dipan-dipan, mereka memandang kenikmatan yang tiada taranya."
Bagaimana Allah 'Azza wa Jalla mengatakan,
{ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِينَ }"Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh."
{ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ }"Aku siapkan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, tidak pernah terbetik dalam jiwa manusia."
Kita hanya membayangkan. Tapi nanti realitanya, jauh lebih indah daripada yang kita baca, kita dengar dan kita bayangkan. Lebih dari semua itu!
Lalu Allah sebutkan salah satu kenikmatannya.
{ يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ ۞ }"Mereka dikasih dari minuman surga, dari rahiq yang tertutup"(QS. Al-Muthaffifiin: 25)
{ خِتَامُهُ مِسْكٌ }