Mensucikan Jiwa dengan Muraqabah, Muhasabah dan Mujahadah

Rabu 03-12-2025,06:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Abu Hammam

6. Uwais al-qarny rahimahullah pernah berkata: “ini adalah malam ruku,” maka beliau menghabiskan seluruh malamnya dengan memperpanjang ruku’, di malam berikutnya, beliau berkata: “ini malam sujud,” beliau akan menghabiskan seluruh malamnya dengan memperpanjang sujud.[ Ihya ulumuddin: 4/410]

7. Tsabit Al-Bunany rahimahullah berkata: “Aku bertemu dengan orang-orang yang masing-masing mereka jika mengerjakan shalat, dia tidak akan sanggup mendatangi tempat tidurnya kecuali dalam keadaan merangkak.

Apabila mengerjakan shalat malam, kedua kakinya membengkak karena lamanya beliau berdiri.

Usahanya dalam ibadah sudah sangat maksimal, sampai-sampai jika dikatakan kepadanya kalau kiamat terjadi besok, dia sudah tidak bisa menambah ibadah. Apabila datang musim dingin, dia mendirikan shalat malam di loteng rumahnya agar terkena dinginnya hembusan angin malam, sehingga ia tidak mengantuk, dan apabila datang musim panas, dia akan shalat di bawah loteng rumahnya,sehingga hawa panas membuatnya tidak tidur, dan sebagian mereka ada juga yang meninggal dalam keadaan sujud.”

8. Istri Masruq rahimahullah berkata: “Masruq tidaklah terlihat kecuali dalam keadaan kaki beliau membengkak disebabkan lamanya berdiri mengerjakan shalat malam. Demi Allah, jika aku duduk dibelakang beliau di saat shalat, aku pasti menangis karena kasihan.”

9. Diantara mereka adapula yang saat berumur empat puluh tahun, melipat kasurnya dan tidak lagi tidur diatasnya. Diriwayatkan bahwasanya ada seorang wanita yang shalih diantara pendahulu kita yang bernama ‘Ajirah, beliau adalah seorang yang buta, apabila datang waktu sebelum shubuh beliau akan berkata dengan suara yang lirih: “hanya kepadaMu lah para ahli ibadah berjalan di malam hari berlomba-lomba mendapatkan rahmatMu, ampunanMu, hanya kepadaMu ya Rabbku dan bukan kepada selainMu, aku memohon agar Engkau menjadikanku bagian dari orang-orang yang pertama mencari ridhaMu, Engkau angkat derajatku di ‘iliyyin, setinggi derajatnya orang-orang yang dekat denganMu, Engkau masukkan aku ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalih, Engkau adalah Dzat yang maha pemurah, Maha agung, Maha dermawan, Ya Kariim.” Kemudian, beliau pun sujud dan senantiasa berdoa sambil menangis sampai masuk waktu shubuh.(*)

Kategori :