Jawa Tengah Genjot Perbaikan Rumah Tak Layak Huni, Paling Ambisius se-Indonesia
MANFAAT. Salah satu keluarga di Jawa Tengah menerima bantuan bedah rumah tak layak huni (RTLH).-IST-MAGELANG EKSPRES
Jika digabungkan, total alokasi mencapai 26.000 unit, termasuk pembangunan rumah baru.
“Pola kerja gotong-royong seperti ini memberi ruang agar penanganan RTLH tidak hanya menjadi beban pemerintah provinsi, tapi menjadi gerakan bersama lintas sektor,” katanya.
BACA JUGA:Speling Bidik 1.278 Desa, Pemprov Jawa Tengah Gandeng 361 Rumah Sakit
Penyaluran bantuan, lanjut Boedyo, akan mengikuti proses verifikasi dan validasi yang ketat, untuk menjamin ketepatan sasaran.
Penerima bantuan harus memenuhi sejumlah syarat administratif dan teknis, termasuk status kepemilikan lahan yang sah serta kondisi rumah yang diverifikasi lapangan oleh petugas.
Secara terpisah, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, jika di tahun 2025 akan menjadi momentum percepatan.
BACA JUGA:Diam-diam Malaysia Sudah Suntik Modal ke Jateng, Nilainya Bukan Kaleng-Kaleng
Ia ingin permasalahan rumah tak layak huni segera dituntaskan, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
"Kita gas habis, tidak setengah-setengah. Targetnya jelas, tidak boleh ada lagi keluarga miskin ekstrem yang tinggal di rumah tak layak,” ujar Luthfi.
BACA JUGA:Mainan Anak dari Kendal Tembus Pasar Amerika di Tengah Tantangan Global
Luthfi juga menuturkan, intervensi ini selain mencakup fisik bangunan, juga jadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
"Kita kerja bareng. Pemerintah tidak bisa sendiri. Ini gerakan sosial. Setiap rumah yang diperbaiki adalah harapan yang kita bangun kembali,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
