Gubernur Jateng dan Menko Pangan Tinjau KDMP Sumbung Boyolali, Jelang Peluncuran Skala Nasional

Sebelumnya, pemasaran hanya mengandalkan bazar UKM dan kios desa yang berpotensi berada di alun-alun Cepogo.

BACA JUGA:Hampir 437 Ribu Pekerja di Jateng Sudah Terima BSU 2025, Gubernur: Gunakan dengan Bijak

"Ada satu gerai yang dikelola oleh PKK. Produknya dari olahan susu sapi seperti sabun susu, stik susu, krupuk susu, dan nuget susu. Nanti ada produk unggulan dari desa agar bisa mengangkat desa ini lebih baik lagi," jelasnya.

Harga barang kebutuhan pokok yang dijual di KDMP Sumbung juga lebih rendah dibandingkan dengan tarif pasar.

Hal ini karena KDMP telah menjalin kemitraan langsung dengan perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahaan milik daerah (BUMD) untuk pasokan barang-barang ini.

BACA JUGA:Dukung Swasembada Daging, Polbangtan Kementan Terjunkan Mahasiswa Bantu IB di Rembang

Potensi lainnya adalah pengelolaan Lapangan Songgo Langit di Desa Sumbung.

Saat ini, ada unit khusus yang mengelola penggunaan lapangan ini bekerja sama dengan PT Lestarindo.

Gubernur Ahmad Luthfi sebelumnya menjelaskan bahwa terdapat 8.523 KDMP di Jawa Tengah yang telah memperoleh status hukum.

BACA JUGA:Pomnas 2025 Digelar di Semarang dan Solo, 5.000 Atlet Mahasiswa Siap Bertarung

Setiap KDMP beroperasi sesuai dengan potensi dan kemampuan desa atau wilayah perkotaan masing-masing.

Diharapkan ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sumber: magelang ekspres